Showing posts with label Materi Kajian Mushola Nur Hidayah. Show all posts
Showing posts with label Materi Kajian Mushola Nur Hidayah. Show all posts

Sunday, 29 September 2024

Isti'adzah

Isti'adzah adalah salah satu amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam. Isti’adzah juga biasa dikenal dengan istilah ta'awudz. Ta’awudz adalah permintaan perlindungan manusia kepada Allah subhanahu wa ta'alla.
Dalam Al Quran Allah memerintahkan membaca Ta'awudz dalam beberapa tempat, diantaranya :
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ (33) وَلا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ (34) وَمَا يُلَقَّاهَا إِلا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ (35) وَإِمَّا يَنزغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نزغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (36) 
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata, “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”? Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak ‘dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar, dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar. Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.( Fushilat 33-36)
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ (199) وَإِمَّا يَنزغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نزغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (200) 
Jadilah engkau pemaaf dan serulah orang-orang mengerjakan yang makruf serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh Dan jika kamu ditimpa suatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Al A'raf: 199-200)
Allah juga memerintah membaca Ta'awudz sebelum membaca Al Quran
فَإِذَا قَرَأْتَ ٱلْقُرْءَانَ فَٱسْتَعِذْ بِٱللَّهِ مِنَ ٱلشَّيْطَٰنِ ٱلرَّجِيمِ
Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. (An Nahl :98)
Tadabur
Makna ( اِسْتَعِذْ بِاللهِ ) yaitu berlindunglah dengan-Nya, berpegang teguhlah kepada-Nya, dan bersandarlah kepada-Nya. Sedangkan bentuk mashdarnya adalah اَلْعَـوْذُ (berlindung), اَلْعِيَاذُ (berlindung), dan اَلْمَـعَاذُ (tempat berlindung). Kebanyakan, pemakaiannya dalam المُسْتَعَاذُ بِـهِ (yang dimintai perlindungan)
أَعُوذُ
Berasal dari kata العوذ /  العياذة= berlindung dari kejahatan
Al-Fairuz Aabadi dalam Al-Qamus Al-Muhith, menyatakan Secara bahasa أَعُوْذُ (‘audzu) adalah pecahan (musytaq) dari kata العَوْذُ (al-‘audz) 
Kata (العَوْذُ) mempunyai beberapa makna.
1. Al-Iltija’ berarti kembali
2. al-istijarah yang bermakna berlindung
3. Al-Iltishaq yang bermakna menempel. 
Secara istilah makna أَعُوْذُ بِاللهِ (a’udzu billah) adalah saya meminta perlindungan kepada Allah, tidak kepada selain-Nya, dari kejelekan dan kejahatan semua mahluk-Nya dari golongan setan yang membahayakan agamaku dan yang menghalangiku dari kebenaran.
Imam Al-Qurthubi berkata,”Makna al-isti’adzah dalam percakapan orang Arab adalah meminta perlindungan dan melingkar kepada sesuatu, dengan maksud agar terhindar dari sesuatu yang dibenci.” 
بِاللهِ
Kepada Allah
Lafadz jalalah berasal dari kata :
أله – إلاهة
 Maknanya: Beribadah, yakni Dia adalah Dzat yang berhak diibadahi, semua peribadatan ditujukan kepada Nya Dialah yang diibadahi bukan selain-Nya.
Atau:
الوله
Maknanya:Kecintaan yang teramat sangat. Yakni para hamba sangat mencintai Allah ,berlindung kepada-Nya,tunduk patuh ,bersandar kepada-Nya  di dalam  kesulitan – kesulitan.
مِنَ الشَّيْطَانِ

الشَّيْطَانِ
 dari kata:  شطن berarti jauh. Kata ini mengikuti wazan فيعال  = شيطان
Yakni yang jauh dari kebaikan atau terbenam jauh dalam kejelekan
Imam Ibnu Jarir ath Thabariy berkata:
والشيطان، في كلام العرب: كل متمرِّد من الجن والإنس والدوابِّ وكل شيء.
“ Syaithan dalam ucapan orang Arab adalah semua yang durhaka dari kalangan jin,manusia, binatang dan segala sesuatu “ [Tafsir ath Thabariy:1/111]
Beliau juga menuturkan:
وإنما سُمي المتمرِّد من كل شيء شيطانًا، لمفارقة أخلاقه وأفعاله أخلاقَ سائر جنسه وأفعاله، وبُعدِه من الخير. وقد قيل: إنه أخذ من قول القائل:
“ Hanya saja dinamai semua hal yang durhaka sebagai syaithan adalah karena ia meninggalkan akhlaq dan tindakan yang sejenis dengannya dan jauhnya dari kebaikan.
Al Hafidz  Ibnu Katsir berkata:
والشيطان فِي لُغَةِ الْعَرَبِ مُشْتَقٌّ مِنْ شَطَن إِذَا بَعُدَ، فَهُوَ بَعِيدٌ بِطَبْعِهِ عَنْ طِبَاعِ الْبَشَرِ، وَبَعِيدٌ بِفِسْقِهِ عَنْ كُلِّ خَيْرٍ، وَقِيلَ: مُشْتَقٌّ مِنْ شَاطَ لِأَنَّهُ مَخْلُوقٌ مِنْ نَارٍ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ: كِلَاهُمَا صَحِيحٌ فِي الْمَعْنَى، وَلَكِنَّ الْأَوَّلَ أَصَحُّ

“ Syaithan dalam bahasa arab merupakan pecahan kata ‘’Syathana”= apabila jauh. Tabi'atnya  jauh dari tabi’at manusia , Jauh dari segala macam kebaikan dengan sebab kefasikanya. 
Dan dikatakan juga bahwa ia berasal dari kata ‘’syaatha’’ karena terciptakan dari api. 
Dari keterangan di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa syaithan adalah sifat bagi makhluq Allah yang memiliki sifat pendurhaka dan jauh dari segala bentuk kebaikan.
الرَّجِيمِ
Adalah sifat hakiki dari syaithan yang mengikuti wazan fa’iil  bermakna maf’ul =  al Marjum 
Imam Ibnu Jarir mengatakan
وتأويل الرجيم: الملعون المشتوم. وكل مشتوم بقولٍ رديء أو سبٍّ فهو مَرْجُوم. وأصل الرجم الرَّميُ، بقول كان أو بفعل
“ Penafsiran ar rajim adalah yang terlaknat lagi tercela. Setiap yang tercela dengan ucapan yang jelek adalah al Marjum. Makna akar kata rajm adalah melempar” [Tafsir ath Thabariy:1/112]
Dalam menguasai manusia dan jin, setan menempuh berbagai langkah yang dilakukan diantaranya, yaitu:
1.  وسوسة
Waswasah. Yaitu menimbulkan was-was pada manusia dan jin sehingga mereka ragu-ragu untuk bersikap dan bertindak. Rasa was-was yang berlebihan lama kelamaan akan menyebabkan orang jenuh dan letih dalam melakukan kebaikan. Akhirnya daripada tersiksa dalam kejenuhan dan letih maka ia tinggalkan kebaikan itu.
2.انساء
Insaa. Yaitu melenakan atau membuat mereka lupa. Hal ini dilakukan dengan berbagai hal yang menyenangkan dan mengasyikkan hingga mereka terlena. Karena itu hal-hal yang menyesatkan dan menjerumuskan biasanya menyenangkan dan melenakan. Setan selalu berusaha memanfaatkan nafsu yang ada pada manusia dan jin dalam program-program penyesatan ini.
3. تمنية
Tamanni yaitu memberi angan-angan. Semakin panjang angan-angan orang, semakin besar kesengsaaran yang ia rasakan. Hal ini dilakukan agar manusia dan jin tidak sempat berfikir atau memberi perhatian untuk beribadah dan menyukuri nikmat Allah yang ada di hadapannya.
4. تزيين
Tazyiin. Yaitu menghiasi kemaksiatan, kebatilan, dosa, dan kejahatan hingga terkesan sebagai ketaatan, keindahan, kebenaran, dan menarik. Rasulullah saw. mengatakan bahwa di akhir zaman akan semakin banyak orang yang menyeru ke pintu neraka, mereka berkata dengan bahasa kita [bahkan menggunakan dalil-dalil al-Qur’an dan hadits], berpakaian dengan pakaian kita layaknya para ulama.
5. وعد
Wa’d yaitu janji-janji palsu yang tak pernah ditepati. Janji itu kadang berupa bantuan, pertolongan, bahkan kebahagiaan hidup namun pada hakekatnya hanya isapan jempol dan pengingkaran.
6. كيد
Kaid atau tipu daya. Siang malam setan selalu melancarkan makar dan tipu daya untuk mencelakakan manusia. Bahkan hal ini mereka lakukan dalam gedung-gedung megah bertingkat dengan berbagai acara yang melibatkan para pakar, ahli, dan ilmuwan.
7.صد
 Shadd yaitu menghalangi mereka dari jalan Allah, baik dengan terang-terangan maupun tersembunyi.
8. عداوة
‘Adaawah yaitu permusuhan. Semakin tinggi ketaatan hamba kepada Allah, semakin besar permusuhan setan kepadanya.

Al Fatihah Bagian 4

Tadabur Al Fatihah bagian ke 4 ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ Tunjukilah kami jalan yang lurus, Permintaan yang diajarkan Allah yang per...