Abdullah Nashih Ulwan
dalam bukunya Tarbiyatul Aulad merangkum metodologi yang efektif dalam mendidik
anak yang di sarikan oleh beliau dari Al Quran dan Hadits. Menurut Beliau
metode dan kaidah tersebut terfokus dalam lima hal di bawah ini:
A.
Pendidikan
Dengan Teladan
Keteladanan
dalam pendidikan adalah metode yang paling sukses untuk mempersiapkan akhlak
seorang anak dan membentuk jiwa serta rasa sosialnya. Disadari atau tidak
seorang pendidik adalah model yang akan di tiru setiap kata-kata, tindakan,
rasa dan setiap gerak-geriknya yang akan terpatri dalam jiwa sang anak.
R~asulullah
se`ndiri merupakan Mode`l Hidup dalam Pengaplikasian Al Quran sehingga aisyah
ketika di tanya tentang akhlak Nabi maka beliau menjawab akhlaknya adalah Al
Qur’an. Nabi juga menjadi contoh setiap apa yang dia ajarkan kepada para
sahabatnya. Al Qur’an menjelaskan, slah satunya dalam surat al ahzab : 21 , “
Sungguh ,telah ada dalam diri Rasulullah
itu teladan yang baik bagimu.”
B.
Pendidikan
Dengan Pembiasaaan
Manusia
dilahirkan dalam fitrah mentauhidkan Allah dalam agama yang lurus, namun
sebagaimana yang di sabdakan Nabi bahwa yang membuat manusia keluar dari
fitrahnya adalah orang tuanya. Hal ini menunjukkan bahwa pembiasaan oleh orang
tuanya akan membentuk karakter sang anak. Pembiasaan yang buruk akan melahirkan
akhlak yang buruk begitu juga pembiasaan dengan adab dan akhlak islami yang
sesuai denga n fitrahnya akan mengantar manusia menuju manusia yang berakhlakul
karimah. Maka dibutuhkan pengajaran dan pembiasaan akan adab dan akhlak islami
dalam mengetahui dan mengamalkan akhlak-akhlak Islam.
C.
Pendidikan
Dengan Nasihat Yang Bijak
Nasehat
merupakan metode pendidikan yang cukup efektif dalam membentuk iman seorang
anak, serta mempersiapkan akhlak , jiwa dan rasa sosialnya.Nasehat memberikan
pengaruh besar untuk membuka hati anak terhadap hakikat sesuatu , mendorongnya
menuju hal-hal yang positif, mengisinya dengan akhlak mulia dan menyadarkanya
akan prinsip-prinsip Islam.
Al
Qur’an memberikan contoh dalam Nasehat yang
menurut Penulis metode Quran dalam memberikan Nasehat memiliki
cirri-ciri :
1. Seruan
yang menyadarkan, yang di barengi dengan simpati atau penolakan.
2. Gaya
narasi kisah yang disertai dengan ‘ibrah ( pelajaran ) dan Nasehat
3. Arahan
yang bermanfaat bagi agama, dunia dan akhirat yang disertai berbagai pesan dan
nasehat.
Rasulullahsebagai
Pendidik terbaik juga memiliki beberapa metode yang efektif dalam memberikan
Nasehat, di antaranya adalah :
1. Menggunakan
Gaya berkisah
2. Menggunakan
teknik dialog ( diskusi ) dan tanya jawab
3. Memulai
Nasehat dengan bersumpah atas nama Allah
4. Membumbui
Nasehat dengan humor
5. Memberikan
Nasehat dengan singkat agar tidak membosankan
6. Menjaga
pengaruh ( kesan ) nasehat pada hadirin
7. Memberikan
Nasehat dengan perumpamaan
8. Memberikan
Nasehat dengan visualisasi gerakan tangan
9. Memberikan
nasehat dengan visualisasi
10. Memberikan
nasehat dengan contoh tindakan langsung
11. Memberikan
nasehat dengan memanfaatkan momen yang ada.
12. Memberikan
Nasehat dengan mengalihkan kepada yang lebih penting
13. Memberikan
dengan memperlihatkan barang secara nyata
D.
P endidikan
dengan Perhatian dan Pemantauan
Pendidikan
dengan pemantauan adalah memberikan perhatian penuh dan memantau setiap perkembangan
keimanan, akhlak,intelektual, fisik,mental, social dan spiritual, dimana
kesemua aspek tersebut memang mendapat perhatian secara khusus dalam pendidikan
Islam.
E.
Pendidikan
dengan Hukuman Yang Layak
Disamping
memberikan reward dalam syariat Islam juga dikenal adanya punishment. Syariat
Islam yang mulia dan adil, beserta prinsip-prinsipnya yang komprehensif
menjamin terpenuhinya semua kebutuhan dasar manusia, yang manusia tidak bisa
hidup tanpanya. Kebutuhan dasar itu diantaranya adalah apa yang disimpulkan
oleh para ulama yaitu : menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga kehormatan,
menjaga akal dan menjaga harta benda. Semua yang ada dalam syariat Islam adalah
dalam rangka menjaga dan memelihara kebutuhan dasar itu. Pelanggaran akan
hal-hal kebutuhan dasar diatas akan dikenakan punishmentyang dalam syariat
Islam dikenal dengan Hudud dan ta’dzir.
1. Hudud
adalah hukuman yang telah Allah tentukan dalam syariat Islam, dan ini adalah
hak Allah sebagai pemilik alam semesta beserta isinya
2. Ta’dzir
adalah hukuman yang tidak ditentukan oleh syariat sebagai hak Allah atau
hukuman bagi manusia yang melakukan pelanggaran yang tidak ada ketentuan had
atau kafarah. Hukuman ini dimaksudkan untuk menimbulkan efek kejut dan sebagai
pendidikan untuk perbaikan bagi umat.
Pemberian
hukuman dalam Islam adalah dengan tujuan untuk memperbaiki dan meluruskan
kembali perilaku anak yang menyimpang, oleh karena itu, Islam juga mengajarkan kaifiyah
pemberian hukuman kepada anak agar pelurusan kembali anak dari penyimpangan
benar-benar tercapai, di antaranya adalah :
a. Berinteraksi
dengan lemah lembut dan penuh kasih saying
b. Memperhatikan
karakter anak yang bersalah sebagai dasar pemberlakuan hukuman.
c. Terapi
dilakukan dari yang ringan ke yang lebih berat
Pemberian
hukuman ta’dzir tidak selalu dilakukan oleh Rasulullah, kadang Rasulullah hanya
cukup memberikan pengarahan dengan lemah lembut,isyarat, kecaman, pemboikotan,
pukulan atau kadang baru mengunakan hukuman yang membuat orang lain takut
melakuakan pelanggaran yang sama.. Pendidik bias memilih hal yang paling tepat
agar maksud dari hukuman benar-benar terwujud.
Demikian lima metode yang in sya Allah jika di aplikasikan dalam pendidikan maka bi idznillah akan terwujud pribadi yang berakhlakul karimah yang akan menjadi permata bagi para orang tua dan pendidik.
Demikian lima metode yang in sya Allah jika di aplikasikan dalam pendidikan maka bi idznillah akan terwujud pribadi yang berakhlakul karimah yang akan menjadi permata bagi para orang tua dan pendidik.
Wallahu
a’lam
* Di rangkum dari
Tarbiyatul Aulad Fil Islam Abdullah Nashih ‘Ulwan