1. SALIMUL AQIDAH ( Selamat keyakinannya )
فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ
فَلْيَعْمَلْ عَمَلا صَالِحًا وَلا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
“Maka barangsiapa yang mengharapkan
perjumpaan dengan Tuhannya hendaklah dia beramal shalih dan tidak
mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Nya dalam beribadah kepada-Nya.” (QS. Al
Kahfi: 110)
Allah ta’ala juga berfirman,
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ
مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ
الْخَاسِرِينَ
“Sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada
orang-orang sebelummu: Sungguh, apabila kamu berbuat syirik pasti akan terhapus
seluruh amalmu dan kamu benar-benar akan termasuk golongan orang-orang yang
merugi.” (QS. Az Zumar: 65)
2. SHAHIHUL ’IBADAH ( Benar tatacara
ibadahnya )
إِنَّ اللَّهَ
لاَ يَقْبَلُ مِنَ الْعَمَلَ إِلاَّ مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِيَ بِهِ
وَجْهُهُ
Sesungguhnya Allah tidak akan menerima dari semua jenis amalan kecuali yang murni untukNya dan untuk mencari wajahNya. [HR Nasaa-i, no. 3140].
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kamu (umat Islam, yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (pahala) hari Kiamat, dan dia banyak menyebut Allah. [al Ahzab/33 : 21].
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ
Barangsiapa membuat perkara baru di dalam urusan kami ini (agama), apa-apa yang bukan padanya, maka urusan itu tertolak. [HR Bukhari no. 2697, Muslim no. 1718]
3. MATINUL KHULUQ ( Kokoh akhlaknya )
Sesungguhnya Allah tidak akan menerima dari semua jenis amalan kecuali yang murni untukNya dan untuk mencari wajahNya. [HR Nasaa-i, no. 3140].
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kamu (umat Islam, yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (pahala) hari Kiamat, dan dia banyak menyebut Allah. [al Ahzab/33 : 21].
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ
Barangsiapa membuat perkara baru di dalam urusan kami ini (agama), apa-apa yang bukan padanya, maka urusan itu tertolak. [HR Bukhari no. 2697, Muslim no. 1718]
3. MATINUL KHULUQ ( Kokoh akhlaknya )
اكمل المؤ
منين ايمانا احسنهم خلقا
Artinya : “ Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik
akhlaknya”
4. QADIRUN ‘ALAL KASBI ( Mampu berusaha sendiri )
عن أبي عبد
الله الزبير بن العوام رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لأن
يأخذ أحدكم أحبله ثم يأتي الجبل، فيأتي بحزمةٍ من حطبٍ على ظهره فيبيعها، فيكف
الله بها وجهه، خيرٌ له من أن يسأل الناس، أعطوه أو منعوه. رواه البخاري.
Artinya “ Dari Abu Abdillah yaitu az-Zubair bin
al-Awwam r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Niscayalah jikalau
seseorang dari engkau semua itu mengambil tali-talinya – untuk mengikat – lalu
ia datang di gunung, kemudian ia datang kembali – di negerinya – dengan membawa
sebongkokan kayu bakar di atas punggungnya, lalu menjualnya,kemudian dengan
cara sedemikian itu Allah menahan wajahnya – yakni dicukupi kebutuhannya, maka
hal yang semacam itu adalah lebih baik baginya daripada meminta-minta sesuatu
pada orang-orang, baik mereka itu suka memberinya atau menolaknya.” (Riwayat Bukhari)
5. MUTSAQAFUL_FIKRI ( Pemikirannya luas dan berwawasan )
يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَن يَشَاءُ وَمَن يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ [٢:٢٦٩]
“Allah menganugerahkan al-hikmah (kepemahaman
yang dalam tentang Al-Qur'an dan as-Sunnah) kepada siapa yang dikehendakinya.
Barang siapa yang dianugerahi al-hikmah itu ia benar telah dianugerahi karunia
yang banyak. Hanya orang-orang yang berakallah (ulul albab) yang dapat
mengambil pelajaran dari firman Allah.” (Q.S. Al-Baqarah :269)
6. QAWIYUL JISMI ( Kuat fisiknya )
حَدِثُنَا أَبُوْ بَكْرِ الطَلَحِي , حَدِثُنَا
أَحْمَد ابن حَمَاد بن سُفْيَان , حَدِثُنَا عَمْرُو بن عثمان الحمصىي , حدثنا ابن
عياش , عن سليم بن عمرو الأنصاري , عن عم أبيه , عن بكر بن عبد الله بن ربيع
الأنصاري , قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : " علموا أبناءكم
السباحة و الرماية , و نعم لهو المؤمنة في بيتها المغزل , و إذا دعاك أبواك فأجب
أمك "
Artinya :
Menceritakan kepada kami Abu Bakar Atthalahi dari Ahmad bin Hamad bin
Sofyan , dari amru bin usman alhimsi dari ibnu i’yasy dari sulaiman bin amru
al-anshari dari paman ayahnya dari Bakar bin Abdillah bin Rabi’ al-anshari
berkata :berkata Rasulullah SAW. “ajarilah anak anakmu berenang dan melempar
lembing, termasuk juga perempuan perempuan di rumahnya menenun, dan apabila
kedua orangtuamu memanggil maka utamakan ibumu. (HR. Ath-Thahawi)
7. MUJAHIDUN LINAFSIHI (Selalu menjaga hawa nafsunya )
لا يُؤْمِنُ
أَحَدُكُمْ حَتَّى يَكُونَ هَوَاهُ تَبَعًا لِمَا جِئْتُ بِهِ
“Tidak sempurna iman seseorang di antara
kalian sampai hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa.” (HR
al-Hakim, al-Khathib, Ibn Abi ‘Ashim dan al-Hasan bin Sufyan).
8. MUNAZHAM FI SYU’UNIHI ( Teratur semua urusannya )
$pkr'¯»t úïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qà)®?$# ©!$# öÝàZtFø9ur Ó§øÿtR $¨B ôMtB£s% 7tóÏ9 ( (#qà)¨?$#ur ©!$# 4 ¨bÎ) ©!$# 7Î7yz $yJÎ tbqè=yJ÷ès? ÇÊÑÈ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya
Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al Hasyr : 18)
9. HARITSUN ‘ALA WAQTIHI ( Selalu menjaga waktunya / disiplin )
إِنَّ فِي
خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ
لِّأُوْلِي الألْبَابِ
” Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan
bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang yang berakal ” (Qs Ali Imran : 190)
10. NAFIUN LIGHAIRIHI ( Bermanfaat bagi orang lain )
عن ابن عمر ،
أن رجلا جاء إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم ، فقال : يا رسول الله أي الناس أحب
إلى الله ؟ وأي الأعمال أحب إلى الله عز وجل ؟ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم
: « أحب الناس إلى الله أنفعهم للناس ، وأحب الأعمال إلى الله سرور تدخله على مسلم
، أو تكشف عنه كربة ، أو تقضي عنه دينا ، أو تطرد عنه جوعا ، ولأن أمشي مع أخ لي
في حاجة أحب إلي من أن أعتكف في هذا المسجد ، يعني مسجد المدينة ، شهرا ، ومن كف
غضبه ستر الله عورته ، ومن كظم غيظه ، ولو شاء أن يمضيه أمضاه ، ملأ الله عز وجل
قلبه أمنا يوم القيامة ، ومن مشى مع أخيه في حاجة حتى أثبتها له أثبت الله عز وجل
قدمه على الصراط يوم تزل فيه الأقدام »
Dari Ibnu Umar bahwa seorang lelaki
mendatangi Nabi saw dan berkata,”Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling
diicintai Allah ? dan amal apakah yang paling dicintai Allah swt?” Rasulullah
saw menjawab,”Orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling
bermanfaat buat manusia dan amal yang paling dicintai Allah adalah kebahagiaan
yang engkau masukkan kedalam diri seorang muslim atau engkau menghilangkan
suatu kesulitan atau engkau melunasi utang atau menghilangkan kelaparan. Dan
sesungguhnya aku berjalan bersama seorang saudaraku untuk (menuaikan) suatu
kebutuhan lebih aku sukai daripada aku beritikaf di masjid ini—yaitu Masjid
Madinah—selama satu bulan. Dan barangsiapa yang menghentikan amarahnya maka
Allah akan menutupi kekurangannya dan barangsiapa menahan amarahnya padahal
dirinya sanggup untuk melakukannya maka Allah akan memenuhi hatinya dengan
harapan pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang berjalan bersama saudaranya
untuk (menunaikan) suatu keperluan sehingga tertunaikan (keperluan) itu maka
Allah akan meneguhkan kakinya pada hari tidak bergemingnya kaki-kaki (hari
perhitungan).” (HR. Thabrani)
No comments:
Post a Comment