Rasulullah bersabda, “Perintahkan anak-anak kalian mengerjakan shalat bila telah menginjak usia 7 tahun dan pukullah mereka karena meninggalkannya bila telah berusia 10 tahun dan pisahkanlah tempat tidur mereka…(Shahih Sunan Abu Dawud, 466 dan Ahmad, 6467)
Dari hadits tersebut terdapat perintah Sholat yang diajarkan oleh nabi kepada anak – anak adalah pada usia 7 tahun.
Di dalam kitab yang ditulis oleh Dr. Khalid As Syantut, di salah satu babnya menyampaikan tentang : “masa kanak – kanak yang tenang adalah saat anak berusia 7 tahun sampai usia baligh”
Dr. Khalid As Syantut mengatakan masa kanak-kanak yang tenang di mulai dari usia 7 tahun.
Hal ini mengisyaratkan dalam tulisannya Dr. Khalid adalah tentang peran sholat (dari hadits) yang dijadikan ukuran awal untuk masa kanak-kanak yang tenang.
Lalu seperti apa masa kanak-kanak yang tenang itu ?. Kata tenang menurut bahasa Indonesia adalah kelihatan diam, tidak bergerak-gerak, tidak gelisah: tidak rusuh; tidak kacau; tidak ribut; aman dan tenteram (perasaan hati, keadaan)
Coba dibayangkan, jika generasi kita sudah masuk di usia 7 tahun maka akan nampak pada dirinya diam, tidak bergerak-gerak, tidak gelisah, tidak rusuh, tidak kacau, tidak rebut, aman dan tentram ( perasaan hati dan keadaan).
Coba kita menganalisa tahap perkembangan dengan mentadabburi hadits dan kalimat ulama di atas :Seperti ini, Analisa tahap perkembangan anak itu :
Tahap perkembangan Usia di bawah 7 tahun.
Anak dikenalkan, dilatih, diberikan contoh, ilmu-ilmu tentang fiqih sholat. Anak mulai berlatih untuk mengenal adab-adab sholat, rukun-rukun sholat, tentang keutamaan sholat,contoh-contoh gerakan sholat. Menurut Dr. Khalid As Syantut anak dilatih sholat saat usia 6 tahun dan di dorong melakukan sholat sebelum 7 tahun.
Analisa kami di tahapan ini juga berkaitan dengan penggunaan hijab bagi anak perempuan. Anak-anak perempuan, dilatih mengenal hijab, cara penggunaan hijab, manfaat hijab dan motivasi-motivasi berhijab sebelum usia 7 tahun
Tahap perkembangan Usia 7 – 10 tahun.
Di usia 7 adalah usia perintah, karena kalimatnya adalah “Perintahkan anak-anak kalian mengerjakan shalat bila telah menginjak usia 7 tahun”. Inilah yang harus dijadikan pola pembiasaan orang dewasa terhadap anak-anak usia 7 tahun. Pola untuk memerintah anak untuk melakukan sholat. Ketika kita menghilangkan sebuah perintah sholat di usia anak 7 tahun, ini akan berdampak pada tahapan perkembangan berikutnya. Itulah mengapa Nabi batasi dalam hadits tersebut usia 10 tahun. Ada waktu 3 tahun untuk mengawal perintah sholat kepada Anak-anak. Pengawalan dengan menjaga nilai-nilai perintah kepada anak-anak. Dan mulai menjaga ruang-ruang negosiasi anak-anak untuk meringankan sholat. Kemudian setelah itu, ketika masuk Usia 10 tahun, akan terasa berarti pukulan yang harus dilakukan. Karena proses menuju perintah memukul di usia 10 tahun sudah dikawal dari sejak usia 7 tahun.
Tahap perkembangan Usia 10 tahun – Baligh
“pisahkanlah tempat tidur mereka”. Ketika nabi memerintahkan untuk dipisahkan tempat tidur anak-anak, ada isyarat bahwa anak-anak di usia 10 tahun ke atas adalah anak-anak yang sudah mengalami perubahan gerak dan fisiknya. Sehingga di usia tersebut semakin bertambah pula wawasannya. Maka pada tahapan ini, mengutip kalimat Dr. Khalid As Syantut tentang masa kanak-kanak yang tenang. Beliau memberikan usulan, anak – anak mulai belajar amanah-kejujuran-keadilan. Anak-anak pada usia ini juga semakin kuat membutuhkan keteladanan orang dewasa(pendidik) disekelilingnya. Anak laki-laki mulai dilatih untuk membantu pekerjaan ayahnya diluar. Anak perempuan dilatih membantu ibunya di dalam rumah. Begitupula pada tahapan ini mulai diperhatikan teman sebaya dari anak-anak. Karena dari mereka pulalah anak-anak belajar pada tahap perkembangan usia ini.
.
No comments:
Post a Comment