Kesuksesan ilmuwan thomas alva edison si penemu lampu listrik (yang mnemiliki kekayaan hingga 15 juta dolar amerika dari 1000 lebih patent temuanya)harus dibayar mahal. Dia dikenal sangat pelit oleh para pegawainya. Ia sering mempekerjakan pegawainya dalam jam kerja yang sangat panjang dan kondisi kerja yang membahayakan, namun membayar mereka dengan upah yang sangat murah.ini sebabnya dia tidak memperoleh kesetiaan dari para pegawainya.
Hidupnya
sebagian besar dihabiskan di laboratorium dan hampir tidak peduli dengan
keluarganya.kedua istrinya, semasa hidup mereka menderita depresi. Anaknya yang
tertua,thomas alva edison junior adalah seorang alkoholik dan penderita hipokondriak
(sejenis penyakit mental yang menganggap diri sendiri selalu dalam keadaan
sakit), yang pada akhirnya mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
Lain
lagi dengan kisah keluarga onassis, keluarga milioner raja kapal terkenal abad
20.
Pada
tahun 1923 Aristoteles Sokrates Onassis meninggalkan yunani ke argentina dengan
hanya (menurut cerita dari mulut ke mulut) membawa uang 63 dollar. Setelah
melalui masa sulit, akhirnya dia mampu menghidupkan kembali bisnis tembakau
keluarganya dan pada tahun 1925 ia mendapatkan kewarganegaraan argentina dan
yunani sekaligus. Setelah menjalankan bermacam bisnis,akhirnya dia mampu
mencetak 1satu juta dollar pertamanya di usia ke 25 dengan memiliki kapal-kapal
komersial, kapal tanker dan kapal penangkap ikan paus.
Pada
tahun 1957 ia mendirikan olympic airways( sekarang olimpic airlines) maskapai
penerbangan yunani.
Onassis
menikahi athina livanos putri raja kapal
Stravros livanos pada tanggal 28 desember 1946. Mereka mendapat dua anak yaitu
alexander dan christina onassis yang lahir di New York. Karena kesibukan kedua
orang tuanya menumpuk harta, akhirnya kedua anak Onassis menjadi anak yang
badung karena haus akan perhatian dan kasih sayang orang tuanya. Christina
bahkan hampir tidak memiliki teman karena gaya hidupnya.
Akhirnya
pernikahan mereka kandas, setelah bercerai athina menikahi suami saudarinya yang meninggal yang merupakan
rival Onassis dalam dunia maritim, Stravros Niachos. Onassis menikahi diva
opera Maria Callas yang kemudian ditinggalkan untuk menikahi Jacqueline Kenedy
janda presiden kenedi. Onassis akhirnya meninggal dunia dalam usia 69 tahun
pada tanggal 15 Maret 1975 di Prancis akibat depresi dikarenakan kematian anaknya
(yang di harapkan akan menjadi penerusnya) di usia 25 tahun karena kecelakaan pesawat.
Christina menjadi pewaris kekayaan Onassis,
namun hal itu ternyata tidak mengantarkan kepada kebahagiaan. Christina
meninggal dengan tragis di bak mandi di buenos aires,argentina akibat over
dosis pil diet. Christina gagal dalam kehidupan pribadinya, walau telah menikah
empat kali sambil terus berjuang melawan masalah makanan, ketergantungan
obat-obatan dan depresi.
Rasanya
semua orang sepakat bahwa hidup ini adalah perjuangan untuk mencari dan
menggapai kebahagiaan. Lalu jika kekayaan, ketenaran, nama besar tidak menjamin
kebahagiaan yang di cari, lalu apa sebenarnya yang mampu mengantarkan
kebahagiaan?
Seorang
ulama menggambarkan bahwa kehidupan ini bagaikan seorang yang melewati sebuah
jembatan yang menghubungkan dua gunung besar. Ia berjalan di tengah kegelapan
dan hanya memegang sebuah lentera kecil. Rasanya setiap langkah orang itu
berbahaya melihat begitu gelap dan mencekamnya keadaan di sekitarnya. Akan
tetapi karena kasih sayang Allah, Allah menciptakan matahari, yang denganya
orang tadi bisa melihat dengan jelas apa yang ada disekitarnya. Meskipun bahaya
disekitarnya masih ada, akan tetapi orang itu bisa melihat dengan jelas. Dua
gunung adalah gambaran kehidupan dan kematian. Lentera adalah akal pikiran dan
persepsi kita, sedangkan matahari tadi adalah wahyu petunjuk Allah yang
diturunkan kepada nabi.
Allah
berfirman dalam Al Qur’an “ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia ini
hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah
antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti
hujan yang tanam- tanaman itu menjadi
kering dan kamu Lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. dan di akhirat
(nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan
kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.”(al Hadid:20)
Begitulah
kehidupan dunia, semua orang setiap hari mengejar satu tujuan, yaitu untuk
mencari kebahagiaan, seperti anak kecil yang bermain untuk mencari kesenangan
bagi dirinya. Manusia menggangap dengan memenuhi keinginan dirinya maka amnusia
akan mendapat kebahagiaan yang ia cari. Namun usahanya untuk mencari
kebahagiaan itu ternyata melalaikan dirinya sehingga manusia lupa akan
tujuannya mencari kebahagiaan dengan disibukan mencari harta, mengejar pangkat
kedudukan. Saling bersaing meninggikan bangunan, bermegah-megahan, menumpuk
uang memperbesar aset namun Ia lupa bahwa ia mengejar semua itu untuk
mendapatkan kebahagiaan. Sehingga tanpa sadar kebahagiaan yang haqiqi
tidak pernah ia dapatkan.