Allah berfirman :
يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ كَمَآ أَخْرَجَ أَبَوَيْكُم مِّنَ ٱلْجَنَّةِ يَنزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْءَٰتِهِمَآ ۗ إِنَّهُۥ يَرَىٰكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُۥ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ ۗ إِنَّا جَعَلْنَا ٱلشَّيَٰطِينَ أَوْلِيَآءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.( Al A’raf :27)
Dalam Tafsir Wajiz Syaikh Wahbah Az Suhaili menerangkan tentang ayat ini, "Wahai anak Adam, jangan sampai setan menyesatkanmu, sehingga dia memalingkanmu dari keimanan dan ketaatan kepada Allah, sebagaimana dia telah menggoda orang tua kalian, yaitu Adam dan Hawa’, dan mengeluarkan keduanya dari surga menggunakan tipuan dan godaannya, serta mengakibatkan terangkatnya pakaian mereka lalu menampakkan aurat mereka. Sesungguhnya setan, yaitu dirinya, pasukannya beserta pelayan-pelayannya itu melihat kalian, sedangkan kalian tidak bisa melihat mereka. Maka jagalah diri kalian dari pandangan setan saat dalam keadaan telanjang. Sesungguhnya Kami menjadikan setan sebagai pembantu dan penolong bagi orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan para utusanNya,"
Dalam tafsir Al Misbah Dr Quraish Shihab menyebutkan bahwa kata شيطان syaithan merupakan kata arab asli yang sudah sangat tua, bahkan boleh jadi lebih tua daripada kata-kata serupa yang digunakan oleh selain orang arab. Ini dibuktikan dengan adanya sekian kata Bahasa arab asli yang dapat dibentuk kata syaithan. Misalnya شطط syathatha شط syatha شوط syawatha شطن syathana yang mengandung makna-makna jauh, sesat, dan terbakar serta ekstrem. Makhluk durhaka dan menggoda itu, boleh jadi dinamai syaithan yang terambil dari akar kata syathana yang berarti jauh karena setan jauh, dan menjauh dari kebenaran atau menjauh dari rahmat Allah. Boleh jadi terambil dari kata syatha dalam arti melakukan kebatilan atau terbakar.
Kata جن jin terambil dari kata جنن janana yang berarti tersembunyi. Seorang ulama mesir kontemporer mendifinisikan jin sebagai. “ sejenis ruh yang berakal, berkehendak, mukallaf (dibebani tugas-tugas oleh Allah sebagimana manusia), tetapi mereka tidak berbentuk materi sebagai bentuk materi yang dimiliki manusia, luput dari jangkauan Indera, tidak dapat terlihat sebagaimana keadaannya yang sebenarnya, jin mempunyai kemampuan untuk tampil dalam berbagai bentuk.
1. Tsabr , dia adalah pembawa musibah yang diperintahkan untuk merusak, menyobek saku saat manusia berduka, menempeleng pipi dan pengakuan-pengakuan jahiliyah lainya.
2. A'war, dia adalah pembawa zina yang menyuruh manusia berbuat zina dan menganggapnya bagus
3. Miswath dia adalah pembawa dusta, yang mendengar sesuatu laku dia mendatangi seseorang dan mengajarinya apa yang di dengarnya. Lalu orang itu menemui orang-orang seraya berkata, "Aku telah melihat seseorang yang masih kuingat wajahnya tapi aku tidak tahu namanya dia berkata kepadaku begini begini. "
4. Dasim, tugasnya menyusup ke dalam diri seseorang tatkala menemui keluarganya, lalu dia menampakkan cela mereka di matanya sehingga membuatnya marah-marah.
5. Zaknabur, dia adalah penguasa pasar yang mengibarkan benderanya di pasar.
Adapun cara yang dilakukan setan dalam mengoda,merayu dan menyesatkan
anak adam, sangat banyak, beberapa di antaranya adalah:
1. Tazyin, atau kamuflase menghiasi perkara seolah baik.
Setan tidak mengarahkan seseorang kepada dosa dan kejahatan, melainkan
menghiasinya secara bertahap, misalnya ketika seseorang mendengar azan pada
malam musim dingin dan berkata kepadanya, “Tetap santai di tempat tidur, kamu
lelah dan capek”.
2. Talbis, atau menipu.
Setan mencoba menipu pikiran manusia dengan meyakinkan dia bahwa larangan
sebenarnya diperbolehkan. Sebagai contoh, seseorang ingin mendapatkan pinjaman
berbasis bunga dari bank untuk membeli rumah atau apartemen. Maka setan
mengatakan kepadanya bahwa ini pinjaman diperbolehkan, karena tidak berbuat
jahat kepada orang lain.
3. Taswif, setan turut berupaya menghasut orang lain agar menunda untuk
bertobat. Setan membuat manusia terus menunda untuk bertobat, dengan mengatakan
masa muda merupakan tahap yang terindah, dan taubat bisa dilakukan di lain
waktu.
4. Tahwin, meremehkan hal kecil seperti dosa kecil.
Setan juga mengajak manusia untuk meremehkan dosa-dosa kecil. Setan
menyatakan bahwa orang lain jauh lebih banyak melakukan dosa besar.
5. Setan berupaya membuat manusia tidak berada dalam jalan yang
lurus.
Hal ini karena mereka harus lebih taat, sedangkan orang lain akan memusuhi
dan mengejeknya.
6. At-Taiys, upaya lainnya yakni membuat manusia putus asa dalam
bertaubat.
Dia menyatakan bahwa dosa yang dimiliki seorang hamba besar, sehingga sulit
untuk diampuni.
7. Setan turut dapat hadir pada manusia yang dalam keadaan marah.
Dia datang melawan pikiran orang yang waras.
8. Dia menjadikan manusia tinggi angan-angan, mendorong manusia takut akan
kemiskinan, kemudian dia menghasut manusia untuk dapat kaya dengan jalan yang
haram.
9. Setan juga membuat indah keburukan manusia, dan tidak toleran terhadap
yang lain. Dia terus membuat orang lebih fanatik, dan memotivasi manusia agar
merendahkan orang lain.
Itulah beberapa cara setan membisikan kesesatan kepada qalbu manusia.
Wallahu A’lam
Temanggung, 9 November 2022
Ta’ Rouf Yusuf
No comments:
Post a Comment