Saturday, 3 December 2022
Akhlak Sayidina Hasan bin Ali
1. Dalam pergaulan sehari -hari
Suatu waktu Hasan bin Ali radhihallahu'anhuma duduk di sebuah majelis, lalu ia beranjak berdiri akan pergi dari majelis tersebut. Tiba-tiba datanglah seorang yang sudah tua renta lagi miskin mendekatinya dan mengajaknya berbicara.
Hasan kembali duduk dan berbincang-bincang dengannya sampai sekian lama. Setelah itu ia berkata : "Maaf, engkau datang di saat sebenarnya saya hendak pergi. Apakah engkau mengizinkan diriku pulang untuk mengurus sebuah keperluan ?"
Pak tua tersebut menjawab, "Tentu wahai cucu Rasulullah." [1]
2. Kehalusan tutur bahasanya
Umair bin Ishaq menuturkan : "Hasan bin Ali adalah satu-satu orang, yang jika berbicara kepadaku selalu aku harapkan ia terus berbicara. Karena ia adalah orang yang perkataannya paling baik dan tak pernah aku dengar berkata kasar kecuali sekali."
Ketika ditanyakan tentang perkataan kasar Hasan tersebut Umair menjelaskan. Bahwa ada yang sangat memusuhi Hasan, ketika orang tersebut mencaci-maki Hasan di sebuah majelis dan disampaikan kepadanya, Hasan hanya menjawab,
ليس له عندنا إلا ما رَغِم أنفه
"Kami punya sesuatu tentangnya yang bisa menghinakannya."
"Inilah kalimat paling kasar yang pernah keluar dari lisan Hasan bin Ali." Kata Umair. [2]
3. Perlakuan kepada orang yang memusuhinya
Seorang laki-laki yang sering melaknat sayidina Ali datang ke Madinah. Di perjalanan ia kehilangan tunggangan dan perbekalan. Ia lalu berusaha meminta bantuan ke orang - orang Madinah, namun laki-laki tersebut kemudian di arahkan untuk meminta bantuan kepada Hasan.
Awalnya ia enggan karena ia ingat kejahatannya kepada ayahnya, Ali bin Abi Thalib. Namun karena tidak ada pilihan, ia akhirnya datang ke rumah sayidina Hasan radhiyallahu'anhu.
Setelah bertemu Hasan ia menyampaikan hajatnya. Hasan pun memberikan kepadanya tunggangan terbaik miliknya dan bekal perjalanan yang lebih dari cukup.
Orang-orang pun berkata kepada Hasan, "Yang datang kepada anda adalah pembenci bapak anda dan juga anda. Lalu engkau berikan harta sangat banyak begitu saja ?"
Hasan hanya menjawab singkat :
أفلا أشتري عرضي منه بزاد وراحلة .
"Tidakkah sebaiknya aku membeli darinya kehormatanku dengan harta yang aku berikan ?" [3]
4. Sikap kepada pendukungnya yang berubah menjadi pembencinya
Saat beliau menyerahkan jabatan khalifah pada Muawiyah, para pendukungnya sangat kecewa dan ada yang mencaci-maki dirinya dengan sangat keji bahkan dengan tudingan sebagai pengkhianat dan penyebab kehinaan kaum muslimin.
Menghadapi itu, beliau hanya menjawab : "Saya bukanlah orang yang menghinakan kaum mukminin (namun jika harus disebut demikian, sebutlah sesuka kalian) dari pada aku harus menumpahkan darah kaum muslimin demi kekuasaan". [4]
Semoga bermanfaat.
____
1. Tarikh al Khulafa hal. 73
2. Bidayah wa Nihayah (11/198)
3. Tarikh Ibnu Katsir (14/76)
4. Bidayah wa Nihayah (8/21)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Al Fatihah Bagian 2
Al Fatihah Bagian 2 ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. ٱلْحَمْدُ Dalam Tafsir At Thabari di k...
-
A. Tadabbur Menurut Bahasa Tadabbur berasal dari kata: تَدَبَّرَ اْلأَمْرَ و َ فِيْهِ : دَبَّرَهُ . Artinya: Tadabbaral Amra wa Fihi : ...
-
Pertanyaan : Ustadz mau tanya hukum lomba burung merpati? Bolehkah? Sapta H Jawab : Di sekitar kita marak sekali lapak balap merpati dan...
-
إِنَّا أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ أَنْ أَنْذِرْ قَوْمَكَ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (1) قَالَ يَا قَوْمِ إِنِّي لَ...
No comments:
Post a Comment