Tuesday, 5 September 2023

Sayyid Syaikh Nahrowi Muhtarom Al-Banyumasi Dari Jawa


Syaikh Nahrowi Al-Makki Adalah Satu di antara beberapa Kyai asal Indoneaia yang bermukim di Makkah Al-Mukarromah.

Syekh Nahrowi kecil lahir di Purbalingga Banyumas pada tahun 1800 M dengan Nama Lengkap: Ahmad Nahrowi Mukhtarom Putra pasangan KH. Hardja Muhammad dan Nyai Salamah yang merupakan generasi ketiga Imam Masjid Darussalam (Masjid Kauman Purbalingga).

Dari Kedua orang tuanya Tersebut Syekh Nahrowi mendapatkan pendidikan Agama. Setelah beranjak usia dewasa akhirnya Syekh Nahrowi ditemani kakak kandungnya (Abu Ammar) hijrah ke Makkah untuk menimba ilmu kepada Ulama' besar tanah Arab. Seperti :

1. Syekh Muhammad al-Maqri a-Mishri al-Makki.

2. Syekh Muhammad bin Sulaiman Hasballah.

3. Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan. Mufti madzab Syafi’iyah di Makkah.

4. Syaikh Ahmad An-Nahrawi al-Mishri al-Makki.

5. Sayyid Muhammad Shalih al-Zawawi al-Makki, salah seorang guru di Masjid Nabawi dll.

Setelah bertahun² mondok di jazirah Arab akhirnya kakak Beliau (Abu Ammar) pulang ke tanah jawa. Namun, Syaikh Nahrowi masih berkeinginan untuk menetap. Bahkan oleh Pemerintah Saudi Syaikh Achmad Nahrowi Mukhtarom diangkat menjadi guru yang mengajar santri dari berbagai Negara. Dari sinilah Syekh Nahrowi memiliki banyak santri dan pengikut.

Bahkan oleh Pemerintah Saudi Beliau di angkat menjadi ( Mufti ) hakim agung di Arab Saudi.

Bahkan, Tak satupun Ulama' haromain (Makkah- Madinah ) kala itu yang tidak mentashihkan kitab Karangannya kepada Beliau.

Beliau Syekh Nahrowi selain menjadi Ulama' dan Mufti, Beliau juga merupakan Mursyid ( Guru ) Thoriqoh Syadziliah. Sebuah Thoriqoh Mu'tabaroh di Indonesia yang secara besar besaran muncul pada abad ke 19 dan dibawa pulang oleh santri² Beliau seperti :

1. K.H. Muhammad Nahrowi Dalhar Watucongol, Muntilan, Magelang.

2. Kyai Siroj, Payaman, Magelang.

3. K.H. Achmad Ngadirejo, Klaten.

4. Kyai Abdullah bin Abdul Muthalib, Kaliwungu, Kendal.

5. Syaikh Abdul Malik, Kedungparuk Mersi, Purwokerto, Banyumas.

Dan Tentu bukan hanya mereka Para murid Syekh Nahrowi yang membawa pulang kemursyidan Tersebut.

Kyai Idris jemsaren Solo salah satunya. Beliau Kyai Idris mengambil sanad kemursyidan melalui Beliau Syekh Muhammad ashalih yang juga merupakan guru dari Syekh Nahrowi Al-Makki. Sedang Beliau Syekh Nahrowi Al-Makki Mengambil sanad Kemursyidan dari Beliau Sayyid Ali bin Thohir Al-Madani.

Salah satu ulama yang menjadi Guru Para Ulama' di Mekkah adalah Sayyid Syaikh Nahrowi Mutharom Al-Banyumasi Al-Jawi Tsumal Makki. Beliau adalah Ulama' kelahiran Purbalingga. 

Syaikh Nahrowi lahir di pusat Kabupaten Purbalingga pada tahun 1860. Beliau putra dari KH. Hardja Muhammad dan Salamah. Kyai Harja adalah Imam Masjid Kauman Purbalingga, sekarang Masjid Agung Darussalam.

Syaikh Nahrowi memiliki kakak bernama KH. Abu ‘Ammar. Keduanya mendapatkan ilmu Islam dari ayahnya. Di usia 10 tahun, Nahrowi kecil dan kakaknya berangkat ke Makkah untuk menimba ilmu. Keduanya berguru pada ulama-ulama mumpuni di Haramain (Makkah dan Madinah).

Seperti Syekh Muhammad al-Maqri a-Mishri al-Makki, Syekh Muhammad bin Sulaiman Hasballah, Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan, Syaikh Ahmad An-Nahawi al-Mishri al-Makki, Sayyid Muhammad Shalih al-Zawawi al-Makki, Syaikh MuhammadShalih Al-Mufti Al-Hanafi, dll.

Setelah mengenyam ilmu yang dirasa cukup, kakaknya, KH. Abu 'Amar pulang ke Purbalingga dan menjadi Imam Masjid Agung Purbalingga. Sedangkan Syeikh Nahrowi tetap tinggal di Makkah dan menjadi Guru di situ.

Menurut KH. Muzahid Danun, cucu Syeikh Nahrowi yang tinggal di Den Haag Belanda, sebenarnya kakeknya itu ingin pulang ke Purbalingga.

Namun saat naik ke kapal Belanda, kapten kapal selalu beralasan bahwa mesin kapal tidak bisa dinyalakan kalau dinaiki Syeikh Nahrowi. Hal itu terjadi hingga tiga kali dan Syeikh Nahrowi akhirnya dikenal memiliki kesaktian." Namun bukan itu alasannya. Itu politik Belanda. Belanda khawatir, kalau Syeikh Nahrowi pulang ke Indonesia, akan membangkitkan semangat perjuangan rakyat Purbalingga dan sekitarnya melawan Belanda". Katanya saat dihubungi oleh Penulis.

Di Masjidil Haram, Syaikh Nahrowi Muhtarom diangkat oleh Pemerintah Saudi menjadi Guru di Masjidil Haram. Bahkan, dengan tingkat keilmuannya, Syeikh Nahrowi diangkat menjadi hakim agung di Arab Saudi.

Luasnya ilmu yang dimilikinya, namun tawadhu' dan tidak mau menonjolkan ilmunya, banyak ulama dari belahan dunia menjadi muridnya. Beliau juga menjadi Mursyid Thariqah Syadziliyah yang mendapatkan ijazah kemursyidannya dari Syaikh Muhammad Shalih, seorang mufti Madzhab Hanafi di Makkah.

Dari Nusantara, beberapa ulama besar pernah berguru padanya. Antara lain:

1. Syaikh Nawawi Al Bantani.

2. Syaikh Ahmad Khathib Al-Minangkabawi.

3. Syaikh Mahfudz Al Tremasi.

4. Syaikh Soleh Darat.

5. Syaikh Cholil Al-Bangkalani.

6. Syaikh Junaid Al-Batawi.

7. KH. Muhammad Dalhar Watucongol Muntilan.

8. Kyai Siroj Payaman Magelang.

9. KH Ahmad Ngadirejo Klaten.

10. Kyai Abdullah bin Abdul Muthalib Kaliwungu Kendal.

11. Sayyid Abdurrahman bin Ibrahim Al-Jilani Al-Hasani (Syaikh Abdul Kaahfi III). 

12. Sumolangu Kebumen.

13. Syaikh Abdul Malik Kedungparuk Kembaran Purwokerto.

Tiada hari dihabiskan oleh Syaikh Nahrowi untuk mengajarkan ilmunya.

KH. Muzahid Danun, cucunya menceritakan, kakeknya mengajar di Kampung Falaq, sekitar 700 meter dari Masjidil Haram sejak pagi hingga menjelang Mahgrib. Saat hendak shalat, Beliau lalu berjalan kaki dari tempat mengajar hingga Masjidil Haram.

"Sepanjang jalan, setiap orang selalu mencium tangan beliau hingga masuk Masjidil Haram," tambahnya. 

Selain mengajar, Syaikh Nahrowi juga menjadi pentahsih kitab Para Ulama'. Menurut Habib Luthfi bin Yahya, yang juga murid Syaikh Abdul Malik Kedungparuk Purwokerto, tidak ada satu pun pengarang kitab di Haramain (Mekkah dan Madinah), terutama dari Indonesia yang berani mencetak kitabnya sebelum ada pengesahan dari Syaikh Nahrowi Muharom.

Syaikh Nahrawi Muhtarom Al-Banyumasi Al-Jawi Tsumal Makki wafat pada tahun 1926 . Beliau dimakamkan di Ma'la bersebelahan dengan makam salah satu muridnya, Syaikh Nawawi Al Bantani.

والله اعلم بالصواب


https://www.hwmi.or.id/2023/07/ulama-makkah-sayyid-syaikh-nahrowi.html?m=1

No comments:

Post a Comment

Al Fatihah Bagian 2

Al Fatihah Bagian 2 ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. ٱلْحَمْدُ Dalam Tafsir At Thabari di k...