Islam dengan agama yang sempurna telah memerintahkan kedua orang tua untuk saling menunaikan hak masing-masing, agar tidak terjadi sesuatu tidak terpuji. Diantara hak-hak ini adalah:
1. Ketaatan seorang isteri kepada suami sesuai koridor yang benar. Diriwayatkan oleh al-Bazar dan ath-Thabrani bahwa suatu hari di masa Rasulullah saw. para wanita berkumpul dan mengirim salah seorang utusan kepada beliau, dan berkata kepadanya,
يا رسول الله، أنا وافدة النساء اليك، هذا الجهاز كتبه الله على الر جال، فان يصيبوا اجروا وان قتلوا كانوا احياء عند ربهم يرزقون، ونحن معشر النساء نقوم عليهم. فما لنا من ذلك؟ فقال رسول الله: اللعب من بقيت من النساء: “ان طا هو الزوج٫ والاعتراف بحقه، يعدل” ذلك، وقليل منكن من يفعله
"Wahai Rasulullah, saya diutus oleh para wanita kepadamu. Allah telah mewajibkan jihad bagi laki-laki. Jika mereka menunaikannya, mereka mendapat pahala. Jika mereka gugur, mereka akan tetap hidup dan diberi rezeki di sisi Allah. Sedangkan kami para wanita yang mengurus mereka, apakah juga mendapat pahala?" Lalu Rasulullah saw. menjawab, "Sampaikan kepada para wanita yang kau temui, bahwa taat kepada suami dan memenuhi haknya adalah sama dengan itu (maksudnya sama dengan pahala jihad di jalan Allah), namun sangat sedikit di antara kalian yang melakukannya."
2. Isteri yang menjaga harta suaminya dan memelihara dirinya sendiri. Rasulullah saw. bersabda,
أَلاَ أُخْبِرَكَ بِخَيْرٍ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ، الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ إِذَا نَظرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ، وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ، وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهُ
"Akan aku beritahu kepada kalian semua, sebaik-baik harta simpanan seorang laki-laki adalah wanita salihah. Apabila ia (laki-laki) memandangnya, maka ia (wanita) akan menyenangkannya. Jika suami memerintahnya, ia menaatinya. Dan apabila suami sedang pergi, ia menjaga harta suaminya dan dirinya." (HR. Ibnu Majah)
3. Tidak menolak ajakan suami untuk tidur bersama. Rasulullah saw. bersabda,
إِذَا دَعَا الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَأَبَتْ أَنْ تَجِىءَ لَعَنَتْهَا الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ
"Apabila seorang suami memanggil isterinya ke tempat tidur, namun ia menolaknya, lalu malam itu sang suami marah kepadanya, malaikat akan melaknatnya hingga waktu subuh." (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Suami berkewajiban mencari nafkah untuk isteri dan anak-anaknya. Allah Ta'ala berfirman,
وَعَلَى ٱلْمَوْلُودِ لَهُۥ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِٱلْمَعْرُوفِ
"Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf." (al-Baqarah: 233)
اِتَّقُوا اللهَ فِـي النِّسَـاءِ، فَإِنَّكُمْ أَخَذْتُمُوْهُنَّ بِأَمَـانَةِ اللهِ، وَاسْـتَحْلَلْتُمْ فُرُوْجَهُنَّ بِكَلِمَةِ اللهِ، وَلَهُنَّ عَلَيْكُـمْ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ.
Rasulullah saw. bersabda, "Bertakwalah kepada Allah dalam urusan wanita. Karena sesungguhnya kalian mengambilnya (menjadi isteri) dengan amanah Allah, dan kalian menghalalkan kemaluannya dengan kalimat Allah. Maka, berilah nafkah dan pakaian kepada mereka dengan cara yang benar (makruf)." (HR. Muslim)
5. Bermusyawarah dengan isteri dalam urusan-urusan rumah tangga. Rasulullah saw. bersabda,
امروا النساء في بنا تهن
"Musyawarahkan urusan anak-anak perempuanmu dengan isterimu." (HR. Ahmad dan Abu Daud)
Maksudnya, minta izin kepada isteri sebelum mereka anak-anak perempuan itu dilamar.
6. Hendaknya seorang suami menutup mata terhadap kekurangan-kekurangan isterinya, terutama bila sang isteri memiliki kebaikan-kebaikan lain yang dapat menutupi kekurangan-kekurangan tersebut. Rasulullah saw. bersabda,
لاَ يَفْرَك مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَة إِنْ كَرِه مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَر
"Janganlah seorang mukmin (suami) membenci seorang mukminah (isteri). Sebab, bila ada satu hal yang dibencinya (dari isterinya itu) boleh jadi ia ridha pada hal lainnya." (HR. Muslim)
7. Hendaknya seorang suami memperlakukan isterinya dengan baik, lemah lembut terhadapnya dan bercanda bersamanya. Firman Allah, "Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." (an-Nisaa': 19) Rasulullah saw. bersabda,
خيركم خيركم لأهله، وأنا خيركم لأهلى
Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Sedangkan aku adalah orang yang paling baik terhadap keluargaku di antara kalian. (HR. Ibnu Majah dan al-Hakim)
Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. memperlihatkan sebuah mainan kepada Aisyah ra. di halaman masjid, Lalu beliau meletakkan telapak tangannya pada pintu dan menjulurkan sebelah tangannya. Lalu Aisyah meletakkan wajahnya pada bahu Rasulullah.
Abu Daud dan an-Nasa'i meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. berlomba lari dengan Aisyah. Suatu ketika Aisyah mengalahkannya. Namun pada hari lainnya beliau mengalahkan Aisyah, lalu berkata. "Ini untuk kekalahan yang kemarin."
Umar ra. yang dikenal sangat kuat dan serius berkata, "Seharusnya seorang laki-laki bertingkah seperti anak kecil saat bersama keluarganya (maksudnya dalam kemesraan dan kemudahan), meski di tengah masyarakat ia bertindak sebagai pria jantan."
8. Hendaknya seorang suami membantu isterinya mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga. Ini untuk meneladani Nabi saw., seperti yang tercantum dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh ath-Thabrani dan lainnya dari Aisyah ra. Aisyah ditanya, "Apa yang dilakukan oleh Rasulullah saw. di rumah?" Maka Aisyah menjawab, "Seperti yang kalian
semua kerjakan. Beliau mengangkat dan menurunkan barang-barang, membantu pekerjaan keluarganya, memotong daging,
menyapu lantai, dan menolong pembantu yang sedang bekerja."
Tarbiyatul Aulad fil Islam karya Abdulla bin Nashih Ulwan
No comments:
Post a Comment