Syukur.
Syukur berarti memperlihatkan pengaruh
nikmat Ilahi pada diri seorang hamba pada kalbunya dengan beriman, pada
lisannya dengan pujian dan sanjungan dan pada anggota tubuhnya dengan
mengerjakan amal ibadah dan keta’atan. Syukur adalah kunci kebahagiaan dan
merupakan salah satu nimat yang besar bagi seorang mukmin. Allah menyandingkan
syukur dengan iaman dalam firmannya:
“mengapa allah akan menyiksamu jika
kamu bersyukur dan beriman(QS An nisaa’:147)
bahkan allah tidak ingin mengadzab
makhluknya yang bersyukur dan beiman.Dalam Al Qur’an juga disebutkan apa yang
diucap sulaiman As:
“Ini teremasuk karunia tuhanku untuk
mencoba aku apakah aku bersyujur atau mengingkari (nikmat-Nya). Barang siapa
yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya
sendiri dan barang siapa yang ingkar maka sesungguhnya Rabbku Maha kaya lagi
Maha murka.”(QA An_Naml:40)
Jadi manusia diuji di dunia ini
kemudian dengan ujian itu maka akan diketahui mana hamba-Nya yang bersyukur.
Allah juga bejanji akakn menambah nikmat kepada hamba-Nya yang bersyukur juga
akan mengadzab hambanya yang mengkufuri nikmat-Nya.Allah meridhoi sikab
bersyukur dan tidak meridhoi kebaikan. Tetapi meskipun begitu utamanya syukur,
tapi allah menggambarkan bahwa hambanya yang bersyukur adalah golongan
minoritas:
“dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu
yng banyak bersyukur.”(QS Saba’:13)
Sehubungan dngan hal ini,Imam Ahmad
telah meriayatkan sebuah atsar darui ibnul Khatab bahwa pada suatu hari ia
mendengar sorang lelaki mengatakan dalam do’anya;”Ya Allah jadikanlah aku
termasuk golongan yang sedikit.” ‘Umar pun bertanya;”Apa yang kamu maksudkan
dalam do’amu itu?” Lelaki tersebut menjawab:’Wahai amirul mukminin, bukankah
Allah telah berfirman melalui ayat berikut:
“Dan tidak beriman bersama dengan Nuh
itu kecuali sedikit (QS hud:40), “Dan se
dikit sekali dari hamba-hambaKu yang
bersyukur.”(QS Saba’:13),”..Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal yang shalih;dan amat sedikitlah mereka ini.”(QS Shaad:24)
setelah itu barulah ‘Umar
berkata,’kamu benar!”
Imam Ibnu Qoyim dalam kitabnya
Madarijus salikhin telah menyebutkan pula hal yang berkaitan dengaan sssyukur:
1.Sesungguhnya bersyukur kepada Allah
merupakan amal yang menduduki peringkat yang tertinggi.
2.berdyukur mempunyai kedudukan yang
lebih tinggi daripada ridho dan tambahannya.Karena ridho sendiri sudah termasuk
dalam syukur dan mustahil sebuah kesyukuran tanpa keridhaan.
3.separuh dari iman adalhg syukur dan
separuhnya adalh sabar.
4.Allah memerintahkan syukur dan
melarang kufur.
5.Allah memuji orang-orang yang
bersyukur dan memberikan kepada mereka predikat sebagai makhluk-Nya yang
terpilih.
6.Allah menjadikan bersyukur menjadikan
tujuan dari penciptaan makhluk-Nya dan perintah-Nya.
7.Allah menjanjikan kepada para
pelakunya dengan balasan terbaik.
8.Allah menjadikan sebagai
penyebab bertambahnya karuni dari-Nya.
9.bersyukur menjadi penjaga dan
pemelihara nikmat.
10.hanya orang-orang yang bersyukurlah
yang beroleh manfaat dari ayat-ayat-Nya.
11.Allah membelah sebagian dari asma’-Nya
asysyakuur sebagai predikat buat para pelakunya dalam arti kata dapat
menghambakan pelakunya kepada yang disyukurinya, bahkan akan menjadi penyebab
bagi pelakunya untuk kembali mendapat imbalan dari yang disyukurinya.
12.Bersyukur merupakan tujuan Tuhan
dari hamba Nya.
13.Allah menamai diri Nya Syakir
dan Syakuur,dan menamai orang-orang yang bersyukur dengan sebutan ini, dalam
arti kata Allah memberikan kepada mereka sebutan sebagian dari asma’nya. Cukup
menjadi bukti bahwa Allah mencintai dan memberi karunia kepada orang-orang yang
bersyukur.
14.Allah memberi tahu bahwa sedikit
sekali hamba-Nya yang bersyukur.
15.dengan mensyukuri nikmat, maka
nikmat pasti akan bertambah.
Bersyukur melibatkan tiga hal, yaitu
kalbu, lisan dan seluruh anggota tubuh. Nabi muhammad SAW. Selalu membasahi
lisannya dengan dzikir. Kakinya melepuh karena melakukan shalat malam. Lalu
jika Nabi SAW. Mencontohkan pada kita untuk bersyukur maka apa yng membuat anda
meninggalkannya?.
Setiap detik yang kita lalui dalam
keimanan adalah nikmat. Nafas saat berdzikir adalah nikmat.mata yang terjaga
ketika jihad. Sungguh betapa benyak nikmat yang luput dari perhatian kita
sehingga kita lupa bersyukur. “Rabb Ilhamkanlah dalam diri kami untuk
bersyukur.”
barangsiapa bersyukur maka akan ditambah nikmatnya oleh Allah
ReplyDelete