Monday, 31 October 2022

Siapakah Ahlu Sunnah Wal Jamaah?

Pertanyaan :

Afwan...

Assalamu'alaikum warohmatulohi wabarokatuh

 

Izin bertanya

Di era akhir zaman ini banyak berkeliaran aliran" dan Ormas" sesat... 🙏

 

Maaf... Siapa dan golongan manakah yang tergolong sesat itu...

 

Bukankah nabi pernah berkata jika kelak umat islam terpecah menjadi 73 golongan dan semuanya masuk neraka kecuali aswaja...

 

Nah, semua golongan itu dengan mudahnya mengaku" aswaja... Padahal mereka itu bagian dari khowarij

 

Siapakah aswaja yang sebenarnya...

 

Jawab :

Waalaikumsallam warohmatullahi wa barakatuh

Kata atau istilah Ahlussunnah wal Jama’ah diambil dari hadis Imam Thabrani sebagai berikut:

افترقت اليهود على إحدى أو اثنتين وسبعين فرقة ، وافترقت النصارى على إحدى أو اثنتين وسبعين فرقة ، وستفترق أمتي على ثلاث وسبعين فرقة، الناجية منها واحدة والباقون هلكى. قيل: ومن الناجية ؟ قال: أهل السنة والجماعة. قيل: وما السنة والجماعة؟ قال: ما انا عليه اليوم و أصحابه

“orang-orang Yahudi bergolong-golong terpecah menjadi 71  atau 72 golongan, orang Nasrani bergolong-golong menjadi 71 atau 72 golongan, dan umatku (kaum muslimin) akan bergolong-golong menjadi 73 golongan.  Yang selamat dari padanya satu golongan dan yang lain celaka. Ditanyakan ’Siapakah yang selamat itu?’ Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam menjawab, ‘Ahlusunnah wal Jama’ah’. Dan kemudian ditanyakan lagi, ‘apakah assunah wal jama’ah itu?’ Beliau menjawab, ‘Apa yang aku berada di atasnya, hari ini, dan beserta para sahabatku (diajarkan oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam  dan diamalkan beserta para sahabat).

 

Ada tiga kata yang membentuk istilah tersebut, yaitu:

1.     Ahl,  أهل berarti keluarga, golongan, atau pengikut.

2.   Al-Sunnah, السنة  secara bahasa bermakna al-thariqah-wa-law-ghaira mardhiyah (jalan atau cara walaupun tidak diridhoi).

3.      Al-Jama’ah, الجماعة artinya mengumpulkan sesuatu, dengan mendekatkan sebagian ke sebagian lain. Jama’ah berasal dari kata ijtima’ (perkumpulan), lawan kata dari tafarruq(perceraian), dan furqah(perpecahan). Jama’ah adalah sekelompok orang banyak dan dikatakan sekelompok manusia yang berkumpul berdasarkan satu tujuan.

Menurut istilah “sunnah” adalah suatu cara untuk nama yang diridhoi dalam agama, yang telah ditempuh oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam   atau selain dari kalangan orang yang mengerti tentang Islam. Seperti para sahabat Rasulullah. Secara terminologi aswaja atau Ahlusunnah wal jama’ah golongan yang mengikuti ajaran rasulullah dan para sahabat-sahabatnya.

Imam Al-Safarini, seorang ulama madzhab Hanbali dalam kitab, Lawami’ Al-Anwar Al-Bahiyah wa Sawati’ Al-Asrar Al-Atsariyah: Syarah Al-Durrat Al-Madiyah ala Aqaid Al-Firqah Al-Najiyah, hlm. 1/73.

 أهل السنة والجماعة ثلاث فرق : الأثرية : وإمامهم أحمد بن حنبل رحمه الله تعالى. والأشعرية : وإمامهم أبو الحسن الأشعري رحمه الله تعالى. والماتريدية : وإمامهم أبو منصور الماتريدي

“Ahlussunnah Wal Jamaah (secara aqidah) ada tiga golongan yaitu: Al-Atsariyah, imamnya adalah Ahmad bin Hanbal. Al-Asy’ariyah, imamnya Abul Hasan Al-Asy’ari, dan Al-Maturidiyah imamnya Abu Manshur Al-Maturidi.” Aqidah al-atsariyah disebut juga dengan Hanabilah atau ahlul hadits.

Tajuddin Al-Subki, ulama madzhab Syafi’I, juga memasukkan aqidah Al-Atsariyah sebagai bagian dari aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah:  “Ahlussunnah Wal Jamaah semuanya sepakat pada satu aqidah terkait perkara yang wajib, mubah dan mustahil. Walaupun mereka berbeda dalam detail. Secara umum mereka ada tiga golongan. Yaitu, Ahlul hadits yang mendasarkan pada dalil sam’iyah yakni Al Quran, Al-Sunnah dan ijmak. Asy’ariyah dan Hanafiyah yang mendasarkan pada pandangan akal dan pemikiran. Guru Asy’ariyah adalah Abul Hasan Al-Asy’ari sedangkan guru Hanafiyah adalah Abu Manshur Al-Maturidi.”

Hamad Sinan dan Fauzi Anjazi dalam kitab Ahlussunnah Al-Asya’irah Syahadatu Ulama Al-Ummah wa Adillatuhum, hlm. 80.

 أهل السنة والجماعة مصطلح ظهر للدلالة على من كان على منهج السلف الصالح من التمسك بالقرآن والسنن والآثار المروية

عن رسول الله ‘ وعن أصحابه رضوان الله تعالى عليهم، ليتميز عن مذاهب المبتدعة وأهل الأهواء. وإذا أطلق هذا المصطلح في كتب العلماء فالمقصود به الأشاعرة والماتريدية وأصحاب الحديث

Ahlussunnah Wal Jamaah itu mengacu pada manhaj salafus salih yang berpegang pada Al-Quran, sunnah Rasul dan atsar yang diriwayatkan dari Rasulullah dan para Sahabat untuk membedakan dari madzhab ahli bid’ah dan ahlul ahwa’. Ketika istilah ini disebut dalam kitab-kitab para ulama maka yang dimaksud adalah Asy’ariah, Maturidiyah dan Ahli Hadits (atau Atsariyah).

Menurut Hadratusy Syaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari dalam kitabnya  Ziyadah at-Ta’liqat, Ahlussunnah wal Jama’ah adalah :

أما أهل السنة فهم أهل التفسير و الحديث و الفقه فإنهم المهتدون المتمسكون بسنة النبي صلى الله عليه وسلم والخلفاء بعده الراشدين وهم الطاءفة الناجية قالوا وقد اجتمعت اليوم في مذاهب أربعة الحنفيون والشافعيون و المالكيون والحنبليون

“Adapun Ahlussunnah wal Jama’ah adalah kelompok ahli tafsir, ahli hadis, dan ahli fikih. Merekalah yang mengikuti dan berpegang teguh dengan sunnah Nabi dan sunnah khulafaurrasyidin setelahnya. Mereka adalah kelompok yang selamat. Ulama mengatakan : Sungguh kelompok tersaebut sekarang ini terhimpun dalam madzhab yang empat yaitu madzhab Hanafi, Syafi’i, Maliki, dan Hanbali.”

Jadi dapat kita simpulkan dari pembahasan di atas bahwa ahlu sunnah wal Jamaah adalah kaum muslimin yang ber aqidah Asy'ariyah, Maturidiyah dan Atsariyah serta ber madzhab fiqih yang empat. Ahlussunnah Wal Jamaah adalah golongan pengikut setia ajaran Islam yang diajarkan dan diamalkan oleh Rasulullah bersama para sahabatnya. Hal ini tercermin dari sifat-sifat mereka dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

1. Ahlussunnah Selalu Memelihara Jamaah

Golongan Ahlussunnah Wal Jamaah bertugas untuk memelihara keutuhan umat Islam. Mereka menempuh jalan tersebut sesuai dengan syari’at Allah Subhanahu wa ta’alla.

2. Bersikap Tasamuh

Mereka tidak hanya menghargai perbedaan dan cinta damai terhadap sesama Muslim, tetapi juga kepada non-muslim yang tidak berbuat zalim. Ahlussunnah senantiasa menghargai perbedaan dalam masalah mazhab fikih dan mazhab aqidah.

3. Bersikap Tawassuth

At-Tawassuth artinya di tengah-tengah, tidak ekstrim kiri maupun kanan. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 143 yang artinya: “Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) 'umat pertengahan' agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.”

4. Tawazun atau Seimbang

Ahlussunnah Wal Jamaah seimbang dalam segala hal, termasuk penggunaan dalil aqli (berasal dari akal pikiran yang rasional) dan dalil naqli (bersumber dari Alquran dan hadits). Hal ini sesuai firman Allah dalam surat Al Hadid ayat 25:

“Sungguh, Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan bukti-bukti yang nyata dan kami turunkan bersama mereka kitab dan neraca (keadilan) agar manusia dapat berlaku adil. Dan Kami menciptakan besi yang mempunyai kekuatan, hebat dan banyak manfaat bagi manusia, dan agar Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya walaupun (Allah) tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat, Mahaperkasa.”

5. Ahlussunnah Selalu Bersikap I’tidal

Bersikap i’tidal artinya tegak lurus, senantiasa menegakkan kebenaran dan keadilan. Inilah tugas manusia yang diperintahkan Allah Subhanahu wa ta’alla.

“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (Surat Al-Maidah ayat 8)

Jadi ketika kita ingin mengenal golongan yang selamat ini maka mari kita kenali dari ciri-ciri keseharianya.

Wallahua’lam

Temanggung, 1 November 2022

Ta’ Rouf Yusuf

 

 


No comments:

Post a Comment

Al Fatihah Bagian 2

Al Fatihah Bagian 2 ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. ٱلْحَمْدُ Dalam Tafsir At Thabari di k...