1. Beriman dan Beramal Saleh
Sifat penghuni surga yang pertama adalah beriman dan beramal saleh. Mereka itulah orang-orang yang akan menghuni surga dan kekal di dalamnya. Ha ini disebutkan dalam surah al-A’raf [7] ayat 42 yang berbunyi:
وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَا نُكَلِّفُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَآ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْجَنَّةِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ٤٢
“Dan orang-orang yang beriman serta mengerjakan kebajikan, Kami tidak akan membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya. Mereka itulah penghuni surga; mereka kekal di dalamnya” (QS. Al-A’raf [7] ayat 42).
2. Muhsin
Sifat penghuni surga yang kedua adalah Muhsin atau orang yang baik dan berbuat kebaikan. Hal ini diterangkan dalam surah Yunus [10] ayat 26 yang berbunyi:
۞ لِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوا الْحُسْنٰى وَزِيَادَةٌ ۗوَلَا يَرْهَقُ وُجُوْهَهُمْ قَتَرٌ وَّلَا ذِلَّةٌ ۗاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ٢٦
“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (kenikmatan melihat Allah). Dan wajah mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) dalam kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Yunus [10] ayat 26).
3. Merendahkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta'alla
Sifat penghuni surga yang ketiga adalah merendahkan diri kepada Allah subhanahuwata'alla. Sifat ini disebutkan dalam surah Hud [11] ayat 23 yang berbunyi:
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَاَخْبَتُوْٓا اِلٰى رَبِّهِمْۙ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْجَنَّةِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ٢٣
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan dan merendahkan diri kepada Tuhan, mereka itu penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Hud [11] ayat 23).
4. Bertobat Dari Kesalahan
Sifat penghuni surga yang keempat adalah bertobat dari segala kesalahan. Melalui pertobatan tersebut, Allah subhabahu wa ta'alla dengan rahmat-Nya akan mengampuni semua kesalahan dan dosa-dosa. Hal ini disyaratkan dalam surah al-Ahqaf [46] ayat 16 yang berbunyi:
اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ نَتَقَبَّلُ عَنْهُمْ اَحْسَنَ مَا عَمِلُوْا وَنَتَجَاوَزُ عَنْ سَيِّاٰتِهِمْ فِيْٓ اَصْحٰبِ الْجَنَّةِۗ وَعْدَ الصِّدْقِ الَّذِيْ كَانُوْا يُوْعَدُوْنَ ١٦
“Mereka itulah orang-orang yang Kami terima amal baiknya yang telah mereka kerjakan dan (orang-orang) yang Kami maafkan kesalahan-kesalahannya, (mereka akan menjadi) penghuni-penghuni surga. Itu janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka.” (QS. Al-Ahqaf [46] ayat 16).
5. Istikamah
Sifat penghuni surga yang kelima adalah Istikamah, yakni orang-orang yang konsisten dalam kebaikan dan senantiasa mengupayakannya. Hal ini Allah firmankan dalam surah al-Ahqaf [46] ayat 13-14 yang berbunyi:
اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَۚ ١٣ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْجَنَّةِ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۚ جَزَاۤءً ۢبِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ١٤
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah,” kemudian mereka tetap istikamah tidak ada rasa khawatir pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih hati. Mereka itulah para penghuni surga, kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-Ahqaf [46] ayat 13-14).
6. Sabar dan Tawakal
Sifat penghuni surga yang keenam ialah sabar dan tawakal terhadap berbagai masalah yang dihadapi seraya berusaha menyelesaikannya. Mereka adalah orang-orang yang tidak pernah – sering – mengeluh terhadap takdir Allah subhanahu wa ta'lla dan senantiasa menghadapi dengan lapang dada apa yang ada di depan mereka, baik nikmat maupun cobaan. Hal ini disebutkan dalam surah al-Ankabut [29] ayat 58-59 yang berbunyi:
وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَنُبَوِّئَنَّهُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ غُرَفًا تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ نِعْمَ اَجْرُ الْعٰمِلِيْنَۖ ٥٨ الَّذِيْنَ صَبَرُوْا وَعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ ٥٩
“Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, sungguh, mereka akan Kami tempatkan pada tempat-tempat yang tinggi (di dalam surga), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik balasan bagi orang yang berbuat kebajikan, (yaitu) orang-orang yang bersabar dan bertawakal kepada Tuhannya.” (QS. Al-Ankabut [29] ayat 58-59).
7. Ikhlas (Mukhlis)
Sifat penghuni surga yang ketujuh ialah ikhlas, yakni orang-orang yang mengesakan Allah subhanahu wa ta'alla dan hanya mengharap rida-Nya dalam beramal, baik ibadah ritual maupun ibadah sosial. Dalam konteks ini, Allah subhanahu wataalla adalah satu-satunya tujuan utama dalam hidup mereka, sedangkan hal lain seperti harta, tahta, pasangan dan anak adalah wasilah penghubung dengan-Nya.
Allah subhanahu wa ta'alla berfirman dalam surah as-Saffat [37] ayat 40-43 yang berbunyi:
اِلَّا عِبَادَ اللّٰهِ الْمُخْلَصِيْنَ ٤٠ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ رِزْقٌ مَّعْلُوْمٌۙ ٤١ فَوَاكِهُ ۚوَهُمْ مُّكْرَمُوْنَۙ ٤٢ فِيْ جَنّٰتِ النَّعِيْمِۙ ٤٣
“Tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa), mereka itu memperoleh rezeki yang sudah ditentukan, (yaitu) buah-buahan. Dan mereka orang yang dimuliakan, di dalam surga-surga yang penuh kenikmatan.” (QS. As-Saffat [37] ayat 40-43).
Sedangkan Sifat Ahli Neraka disebutkan dalam Surat Qaff ayat 23-24, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَقَالَ قَرِينُهُۥ هَٰذَا مَا لَدَيَّ عَتِيدٌ ٢٣ أَلۡقِيَا فِي جَهَنَّمَ كُلَّ كَفَّارٍ عَنِيدٍ ٢٤ مَّنَّاعٍ لِّلۡخَيۡرِ مُعۡتَدٍ مُّرِيبٍ ٢٥ ٱلَّذِي جَعَلَ مَعَ ٱللَّهِ إِلَٰهًا ءَاخَرَ فَأَلۡقِيَاهُ فِي ٱلۡعَذَابِ ٱلشَّدِيدِ ٢٦
“Dan (malaikat) yang menyertainya berkata, ‘Inilah (catatan perbuatan) yang ada padaku.’ (Allah berfirman), ‘Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka Jahanam semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala, yang sangat enggan melakukan kebaikan, melampaui batas dan bersikap ragu-ragu, yang mempersekutukan Allah dengan tuhan lain, maka lemparkanlah dia ke dalam azab yang keras.’” (Qaf: 23—26)
Pada firman Allah subhanahu wa ta’ala tersebut terdapat enam sifat yang akan membuat seseorang dilemparkan ke dalam Jahanam, yaitu:
1. Orang yang sangat ingkar.
Mereka adalah orang yang sangat kafir, yang mengerjakan berbagai kekafiran, baik berupa perbuatan maupun ucapan. Demikian pula orang yang kekafiran itu telah menguat dalam kalbunya.
2. Keras kepala
Mereka adalah orang yang membangkang terhadap kebenaran dan melawannya dengan kebatilan, padahal ia mengetahui kebenaran tersebut.
3. Enggan melakukan kebaikan.
Seolah-olah dia justru hendak mencari segala kebajikan agar dia bisa menghalanginya, menghalangi manusia dari amal kebajikan. Keburukan terbesarnya adalah menghalangi mereka untuk beriman kepada Allah subhanahu wa ta’ala, malaikat-Nya, Kitab-kitabNya dan Rasul-rasulnya; serta menghalangi seseorang untuk mendakwahi mereka.
4. Melampaui batas
Mereka melanggar batas-batas hukum Allah subhanahu wa ta’ala dan melanggar hak-hak makhluk sehingga berbuat jahat kepada mereka. Dia tidak hanya menghalangi seseorang untuk berbuat kebajikan, tetapi juga berbuat jahat terhadapnya.
5. Ragu-ragu
Tertanam dalam dirinya keraguan. Demikian juga, ia membuat orang lain menjadi ragu, baik ragu akan janji Allah subhanahu wa ta’ala maupun ancaman-Nya, sehingga tidak ada lagi keimanan dan kebaikan pada dirinya.
6. Syirik
Ini mencakup semua orang yang menghambakan diri dan menghinakan diri kepada selain Allah subhanahu wa ta’ala.
Di dalam hadits juga di sebutkan Dari Abu Said al-Khudri radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
يَخْرُجُ عُنُقٌ مِنَ النَّارِ يَتَكَلَّمُ يَقُوْلُ: وُكِلْتُ الْيَوْمَ بِثَلَاثَةٍ؛ بِكُلِّ جَبَّارٍ عَنِيْدٍ، وَمَنْ جَعَلَ مَعَ اللهِ إِلَهًا آخَرَ، وَمَنْ قَتَلَ نَفْساً بِغَيْرِ نَفْسٍ، فَتَنْطَوِي عَلَيْهِمْ فَتَقْذِفُهُمْ فِيْ غَمَرَاتِ جَهَنَّمِ
“Ada sebuah leher yang keluar dari neraka, Ia bisa berbicara. Ia pun berkata,
‘Pada hari ini aku diperintahi (untuk menyiksa) tiga golongan manusia: (1) setiap orang yang sombong lagi membangkang, (2) orang yang mempersekutukan Allah dengan sembahan lain, dan (3) setiap orang yang membunuh sebuah jiwa bukan karena qishash.’Leher itu pun melilit mereka dan melemparkan mereka ke dalam dahsyatnya azab Jahanam.” (HR. Ahmad )
Wallahu a'lam
Temanggung, 31 Oktober 2022
TRY
No comments:
Post a Comment