Ilmu Agama
Jika alasan Allah SWT menciptakan
manusia adalah untuk menyembah dalam artian melakukan hal-hal yang diridhoi-Nya
maka sudah seharusnya kita mempelajari apa yang membuat Allah ridho. Syariat
islamlah yang akan menunjukkan hal-hal yang diridhoai-Nya dan mendapatkan
kebaikan dikehidupan ini.”Barang siapa yang dikehandaki kebaikan oleh
Allah,maka Allah akan menjadikan faqih (paham) dalam Agama.”(HR Bukhari-Muslim)
Allah SWT berfirman: “Dialah yang mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk
dan agama yang benar.”(Attaubah:33) Petunjuk itu adalah ilmu yang bermanfaat
dan agama yang benar adalah amal saleh.
Allah memerintah Nabi-Nya untuk memohon
ditambah ilmu ‘Dan katakanlah,”Ya Tuhanku,tambahkanlah kepadaku ilmu
pengetahuan.”(Attaahaa:114)
Alhafizh Ibnu Hajar berkata,”Ayat ini
amat jelas menerangkan tentang keutamaan ilmu pengetahuan.Karena Allah tidak
memerintahkan Nabi-Nya untuk meminta tambahan sesuatu kecuali meminta tambahan
ilmu pengetahuan.Nabi SAW. Menamakan majelis yang di dalamnya terdapat orang
yang mempelari ilmu yang bermanfaat dengan istilah “Taman surga”’juga juga
memberitahukan bahwa ‘ulama adalah pewaris para Nabi.”
Tentunya , seseorang sebelum melakukan
suatu perbuatan, ia harus mengetahui cara mngerjakan perbuatan itu dengan
benar. Sehingga perbuatannya itu menjadi benar dan memberikan hasil yang
diinginkan.
Dalam kaitan antara ilmu penegetahuan
dan amal , manusia terbagi menjadi tiga golongan:
1. Mereka yang mempelajari ilmu yang
bermanfaat dan mengamalkan amal amalan saleh.Mereka itu telah diberikan hidayah
oleh Allah kepada jalan orang-orang yang diberikan nikmat yaitu para nabi
shiddiqiin,syuhada dan shalihin.
2. Mereka yang mempelajari ilmu yang
bermanfaat tapi tidak beramal dengannya.Mereka itu adalah orang-orang
yangmendapat murka dari Allah,yaitu orang-orang yahudi dan pengikutnya.
3. Orang-orang yang beramal tanpa
ilmu.Mereka itu adalah orang-orang yang tersesat dari kalangan nasranidan
orang-orng yang mengikuti mereka.
Ketiga golongan di atas terngkum dalam
firman Allah SWT: “Tunjukkanlah kami jalan yang lurus,(yaitu) jalan orang-orang
yang telah engkau beri nikmat kepada mereka,bukan (jalan) mereka yang
dimurkaidan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”(Alfatihah:6-7).
Syaikh Muhammad bin Abdul wahab
berkata,”sedangkan firman Allah,”bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula
jalan) mereka yang sesat,”maksudnya dengan orang-orang yang dimurkai adalah
para ‘Ulama yang tak beramal dengan ilmu mereka.Sedangkan orang-orang
yang sesat adlah mereka yang beramal tanpa ilmu.Yang pertama adalah sifat
orang-orang yahudi , sedangkan yang kedua adalah sifat orang-orang nasrani.
Perlu anda ketahui pula ilmu yang
paling bermanfaat adalah ilmu yang didapatkan dari Al qur’an dan asunnah,dengan
memahami dan mentadaburinya, sambil meminta bimbingan dari para guru yang
mumpuni dalam hal ilmu tafsir,syarah haditds,kitab fiqih,kitab nahwu dan bahasa
Arab yang merupakan bahasa al Qur’an.karena ilmu-ilmu tadi adalah jalan
memahami Alqur’an dan Asunnah.
Ilmu itu juga berkembang dan bertambah
baik dengan adanya ‘amal perbuatan.Maka,jika anda beramal dengan ilmu yang adna
ketahui,niscaya Allah akan menambah ilmu kepada anda. Allah berfirman:
“Dan bertaqwalah kepada Allah.Allah
mengajarmu,dan Allah maha mengetahui segala sesuatu.”(QS Albaqoroh:282).
Allah SWT juga memuji para ‘ulama yang
beramal shleh dengan meninggikan derajat mereka dalam alqur’an:
“Katakanlah,”adakah sama orang-orang
yang mengetahui dengan oarang-orang yang tidak mengetahui? “Sesungguhnya orang
yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.”(Azzumar:9).
“Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat.Dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(al Mujaadilah:11).
Dalam ayat ini Allah menjelaskan
keutamaan orang-orang yang mempunyai ilmu pengetahuan yang disertai dengan
keimanan.Kemudian dia memberitahukan bahwa Dia maha mengetahui tentang apa yang
kita kerjakan dan mengawasinya. Hal ini untuk menujukkan kepada kita bahwa
harus ada ilmu dan amal sekaligus,dan semua itu hendaknya lahir dari keimanan
dan muraqabah kepada Allah.
Rasulullah melakukan shalat malam sampai kakinya
bengkak.Abu bakar selalu sedih dan menangis.umar terlihat garis di pipi bekas
tangisnya.Utsman yang menghatamkan Al Qur’an dalam sekali sholat.Ali
menangis di mihrabnya hingga janggutnya basah oleh air mata.Hasan Bashri hidup
dalam kesusahan semasa hidupnya.sufyan ats-tsauri menangis darah karena takut
kepada Allah yang akan menghanguskan rasa takut kepada selain Allah
No comments:
Post a Comment