Wednesday, 13 February 2013

waktu


WAKTU

A.                Waktu Adalah ...........
Yang membuat anak kecil berubah dan orang lanjut usia mati adalah perputaran pagi dan petang. Apabila malam hari telah menjadikan tua siang harinya sesudah itu datanglah hari yang muda. Yang membuat kita berangkat pagi dan petang hari adalah keperluan kita. Dan keperluan orang hidup itu tiada habis-habisnya. Dan selama ia masih hidup keperluan itu tetap ada padanya. ( Syair Arab Kuno ).
Waktu adalah yang membuat bayi menjadi anak kemudian remaja, kemudian dewasa, kemudian tua, kemudian mati. Waktu berjalan ke depan dan tak pernah mundur. Imam Ahmad mengatakan,”Demi Allah, aku tidak punya perumpamaan bagi masa muda, kecuali hanya seperti sesuatu yang mulanya berada di tanganku, kemudian terjatuh darinya.”
Seandainya seorang tua jika bisa muda kembali tentu tidak akan menyia-nyiakan masa yang sangat mahal harganya.
Waktu yang berlalu dalam kehidupan setiap manusia akan diperhitungkan kelak. Berapa lama usianya yang ia gunakan untuk beribadah kepada Allah yang merupakan tugas utama manusia. Sungguh setiap detik yang telah berlalu tak dapat di ulang lagi. Allah SWT berfirman :

“ Dan mereka berteriak di dalam neraka itu : "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang Telah kami kerjakan". dan apakah kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun” (QS. Faatir : 37).
Bahkan Allah SWT bersumpah dalam Al ‘Asr :
“Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran.”(QS. Al ‘Asr : 1-3).
Imam Syafi’i mengomentari surat tersebut,”Seandainya Allah SWT menurunkan surat ini saja tanpa surat-surat yang lain, niscaya sudah cukup bagi manusia.” Sungguh komentar yang mungkin mengejutkan Anda. Mengapa Imam Syafi’i yang terkenal kealimannya sampai mengatakan seperti itu.
Surat ini menyebutkan orang yang merugi adalah orang yang menyia-nyiakan waktunya. Orang yang beruntung adalah orang yang beriman, mengerjakan kebajikan dan saling menasehati tentang kebenaran dan kesabaran dalam hidup mereka. Sungguh demi Allah, waktu memang sangat berharga. Dengan demikian waktu hidup manusia akan berjalan dengan baik.

B.                 Bagaiman Salafus Shalih Menggunakan Waktunya ?
Ada beberapa orang yang menemui seorang ulama salaf, kemudian mereka berkata,”Barangkali kami telah menyibukkanmu.” Orang Alim itu berkata,”Aku benarkan perkataanmu karena saat engkau masuk aku sedang membaca, tapi saat ini aku tinggalkan demi engkau sekalian.”
Suatu ketika ada seorang ahli ibadah datang ke tempat Sary as Saqty. Orang itu melihat banyak kumpulan manusia di sekitar Sary, lalu berkata,” Jika duduk bersama mereka aku akan menjadi seorang penganggur.”
Ada sekelompok manusia yang duduk-duduk di majlis Ma’ruf Al Khardi dan mereka berlama-lama. Melihat gejala itu, berkatalah Ma’ruf,”Sesungguhnya Penguasa Matahari (Allah) tidak pernah berhenti memutar rotasinya. Apakah kalian tidak akan bangun dari tempat duduk kalian.”
Suatu saat ada seseorang yang berkata kepada Amir bin Qais,”Bangunlah, aku ingin berbicara padamu.” Dia kemudian berkata,”Jika begitu yang engkau mau, peganglah matahari agar dia berhenti berputar.”
Coba kita renungkan, betapa mahalnya waktu untuk kita sia-siakan. Betapa sering kita menghabiskan waktu kita dengan sia-sia sehingga terlepaslah banyak sekali pahala dari tangan kita. Usman Al Baqilawi adalah seorang ulama yang tak pernah lepas dari dzikir. Dia pernah berkata,”Sesungguhnya saat berbuka, aku merasakan sepertinya ruhku lepas karena aku disibukkan oleh makanan hingga tak bisa berdzikir.”
Beberapa ulama salaf memberi nasehat kepada para sahabatnya,”Jika kalian keluar dari tempatku ini, berpencarlah karena mungkin diantara kalian ada yang membaca Al Qur’an di tengah jalan. Jika berjalan berbondong-bondong, kalian akan terus mengobrol.”
Imam Hasan Al Bashri pernah mengingatkan,”Ketika fajar menjelang, maka waktu akan berseru, Hai anak Adam, aku adalah makhluk baru dan aku menjadi saksi terhadap amalmu. Maka berbekallah denganku, sebab jika aku sudah lewat, tak mungkin bisa kembali lagi sampai kiamat.
Apakah Anda mengira waktu Anda masih panjang? Sudah berapa teman sebaya Anda yang sudah meninggal? Bukankah selalu ada kemungkinan yang berikutnya meninggal adalah Anda? Mari kencangkan ikat pinggang untuk berlomba dengan waktu untuk menggapai ridha Allah.
Jangan Menunda Pekerjaan
Rasulullah pernah memegang pundak Ibnu Umar r.a, kemudian bersbda,”Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau pengembara.” Ibnu Umar berkata : apa bila kamu berada diwaktu sore, maka janganlah kamu menunggu hingga pagi hari, apa bila kamu berada pada waktu pagi, maka janganlah kamu menunggu hingga waktu sore hari. Manfaatkanlah hidupmu sebelum datang kematianmu. (HR.bukhori).
Imam nawawi menjelaskan hadits diatassebagai berikut, “jadilah engkau didunia ini seperti orang asing atau seorang pengembara. Maksudnya janganlah kamu menganggapnya sebagai negrimu, jangan sampai jiwamu ingin tinggal selamanya didalamnya, jangan cenderung kepadanya dan janganlah kamu bergantung kepadanya kecuali seperti bergantungnya orang asing kepada negri yang bukan tempat tinggalnya, ia ingin pergi meninggalkan negri tersebut dan kembali kepada keluarganya. Ini adalah makna ucapan salman alfarisi ra, “kekasihku saw. Memerintahku agar aku tidak mengambil dari dunia ini kecuali hanya seperti bekal orang yang bepergian”. Dalam hadits ini terdapat dalil agar tidak panjang angan-angan, segera bertaubat dan mempersiapkan diri menghadapi maut. Jiaka kamu berangan-angan maka ucapkanlah: insyaAlloh ta’ala.
“dan sekali-kali janganlah kamu mengatakan terhadap sesuatu: “sesungguhnya aku akan mengerjakan besok pagi.” Kecuali [dengan menyebut] : insya Alloh (apa bila Alloh menghendaki). “(QS. Al-kahfi: 23-24)
Untuk nasehat Ibnu umar maka mari kita menyimak komentar syeikh Usaimin: “kemudian nasehat ini diambil dari Abdullah ibnu Umar yang tulus dari hatinya. Oleh karena itu dia berkata, “apabila kamu berada diwaktu sore, maka janganlah kamu menunggu hingga pagi hari dan apabila kamu berada diwaktu pagi maka janganlah kamu menunngu hingga sore hari. “maksudnya apabila kamu berada disore hari maka jangan katakan: aku akan tinggal sampai pagi. Berapa banyak orang berada pada waktu sore,tetapi tidak sampai waktu pagi.demikian juga ucapan dia:”Dan apabila kamu berada pada waktu pagi,maka janganlah kamu menunggu hingga sore hari.” berapa banyak orang yang berada pada waktu pagi,tetapi tidak sampai waktu sore. Maksud ibnu umar adalah agar setiap orang benar-benar memanfaatkan waktu luangnya sehingga dia disibukkan oleh urusan dunia dalam keadaan tidak sadar. Dia berkata :” Dan manfaatkanlah waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu.”Maksudnya bersegeralah beramal ketika sehat sebelum waktu sakit.Seeorang biasanya malas beramal ketika dalam kondisi sehat karena dia merasa sehat,hatinya lapang dan jiwanya senang.Namun ketika sakit dadanya menjadi sempit ,jiwanya tidak senang dan tidak malas beramal.”Dan manfaatkanlah hidupmu sebelum kematianmu.”ya’ni manfaatkanlah hidupmu ini selagi kami masih hidup mati.Ketika seseorang telah mati,maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal:shodaqoh jariyah,ilmu yang diambil manfaatnya atau anak sholeh yang mendoakan dirinya.
Jika dua penjelasan itu belum membuat anda meninggalkan menunda pekerjaan,maka simaklah sekelumit nasehat imam Ibnu Jauzi:”Orang yang cerdas adalah orang yang bertekat melakukan apa yang mungkin dilakukan dengan cara memetakan segala kemungkinan dalam otak dan pikirannya.Ia akan selalu melakukan apa saja yang mungkin untuk dikerjakan demi tujuan itu.Jika ajalnya masih panjang, ia sungguh beruntung,dan jika umurnya pendek,ia sebenarnya telah melakukan yang terbaik”
Kerjakanlah amal yang bisa anda kerjakan saat ini.Menunda pekerjaan adalah menumpuk pekerjaan yang akan anda kerjakan nanti.Padahal akan ada pekerjaan baru.Dan nanti anda harus mengerjakan pekerjaan baru dan mengerjakan pekerjaan yang anda tunda.Saat itu anda punya dua pilihan yaitu mengerjakan dengan ‘stessing’ yang tinggi atau meninggalkannya tidak dikerjakan.
Saya ingin anda mengingat sebuah ungkapan,”waktu adalah pedang”.Anda bisa membabat musuh dengan berani atau pedang itu justru akan melukai bahkan membunuh anda.Ingat juga setajam pedang ditangan anda akan tidak berguna jika anda tidak bisa atau takut menggunakan pedang itu.Jadilah ksatria hebat yang siap menggunakan pedang dan ketika pedang di tangan anda maka jadilah ksatria yang gagah berani yang berjuang di jalan Allah.
“gunakanlah lima perkara sebelum datang lima perkara lainnya ; gunakanlah masa mudamu sebelum masa tuamu, masa hidupmu sebelum kematianmu, waktu luangmu sebelum waktu sibukmu, waktu sehatmu sebelum waktu sakitmu, waktu kayamu sebelum  waktu miskinmu.” (HR. Baihaqi, ibnu Abi Syikal, Al quda’i, Abu Na’im, imam Hakim)

No comments:

Post a Comment

Al Fatihah Bagian 4

Tadabur Al Fatihah bagian ke 4 ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ Tunjukilah kami jalan yang lurus, Permintaan yang diajarkan Allah yang per...