WAKTU
A.
Waktu Adalah
...........
Yang membuat anak kecil berubah dan
orang lanjut usia mati adalah perputaran pagi dan petang. Apabila malam hari
telah menjadikan tua siang harinya sesudah itu datanglah hari yang muda. Yang
membuat kita berangkat pagi dan petang hari adalah keperluan kita. Dan
keperluan orang hidup itu tiada habis-habisnya. Dan selama ia masih hidup
keperluan itu tetap ada padanya. ( Syair Arab Kuno ).
Waktu adalah yang membuat bayi menjadi
anak kemudian remaja, kemudian dewasa, kemudian tua, kemudian mati. Waktu
berjalan ke depan dan tak pernah mundur. Imam Ahmad mengatakan,”Demi Allah, aku
tidak punya perumpamaan bagi masa muda, kecuali hanya seperti sesuatu yang
mulanya berada di tanganku, kemudian terjatuh darinya.”
Seandainya seorang tua jika bisa muda
kembali tentu tidak akan menyia-nyiakan masa yang sangat mahal harganya.
Waktu yang berlalu dalam kehidupan
setiap manusia akan diperhitungkan kelak. Berapa lama usianya yang ia gunakan
untuk beribadah kepada Allah yang merupakan tugas utama manusia. Sungguh setiap
detik yang telah berlalu tak dapat di ulang lagi. Allah SWT berfirman :
“ Dan mereka berteriak di dalam neraka
itu : "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal
yang saleh berlainan dengan yang Telah kami kerjakan". dan apakah kami
tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang
mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? Maka
rasakanlah (azab kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang
penolongpun” (QS. Faatir : 37).
Bahkan Allah SWT bersumpah dalam Al
‘Asr :
“Demi masa. Sesungguhnya manusia berada
dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan
serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk
kesabaran.”(QS. Al ‘Asr : 1-3).
Imam Syafi’i mengomentari surat
tersebut,”Seandainya Allah SWT menurunkan surat ini saja tanpa surat-surat yang
lain, niscaya sudah cukup bagi manusia.” Sungguh komentar yang mungkin
mengejutkan Anda. Mengapa Imam Syafi’i yang terkenal kealimannya sampai
mengatakan seperti itu.
Surat ini menyebutkan orang yang merugi
adalah orang yang menyia-nyiakan waktunya. Orang yang beruntung adalah orang
yang beriman, mengerjakan kebajikan dan saling menasehati tentang kebenaran dan
kesabaran dalam hidup mereka. Sungguh demi Allah, waktu memang sangat berharga.
Dengan demikian waktu hidup manusia akan berjalan dengan baik.
B.
Bagaiman
Salafus Shalih Menggunakan Waktunya ?
Ada beberapa orang yang menemui seorang
ulama salaf, kemudian mereka berkata,”Barangkali kami telah menyibukkanmu.”
Orang Alim itu berkata,”Aku benarkan perkataanmu karena saat engkau masuk aku
sedang membaca, tapi saat ini aku tinggalkan demi engkau sekalian.”
Suatu ketika ada seorang ahli ibadah
datang ke tempat Sary as Saqty. Orang itu melihat banyak kumpulan manusia di
sekitar Sary, lalu berkata,” Jika duduk bersama mereka aku akan menjadi seorang
penganggur.”
Ada sekelompok manusia yang duduk-duduk
di majlis Ma’ruf Al Khardi dan mereka berlama-lama. Melihat gejala itu, berkatalah
Ma’ruf,”Sesungguhnya Penguasa Matahari (Allah) tidak pernah berhenti memutar
rotasinya. Apakah kalian tidak akan bangun dari tempat duduk kalian.”
Suatu saat ada seseorang yang berkata
kepada Amir bin Qais,”Bangunlah, aku ingin berbicara padamu.” Dia kemudian
berkata,”Jika begitu yang engkau mau, peganglah matahari agar dia berhenti
berputar.”
Coba kita renungkan, betapa mahalnya
waktu untuk kita sia-siakan. Betapa sering kita menghabiskan waktu kita dengan
sia-sia sehingga terlepaslah banyak sekali pahala dari tangan kita. Usman Al
Baqilawi adalah seorang ulama yang tak pernah lepas dari dzikir. Dia pernah
berkata,”Sesungguhnya saat berbuka, aku merasakan sepertinya ruhku lepas karena
aku disibukkan oleh makanan hingga tak bisa berdzikir.”
Beberapa ulama salaf memberi nasehat
kepada para sahabatnya,”Jika kalian keluar dari tempatku ini, berpencarlah
karena mungkin diantara kalian ada yang membaca Al Qur’an di tengah jalan. Jika
berjalan berbondong-bondong, kalian akan terus mengobrol.”
Imam Hasan Al Bashri pernah
mengingatkan,”Ketika fajar menjelang, maka waktu akan berseru, Hai anak Adam,
aku adalah makhluk baru dan aku menjadi saksi terhadap amalmu. Maka berbekallah
denganku, sebab jika aku sudah lewat, tak mungkin bisa kembali lagi sampai kiamat.
Apakah Anda mengira waktu Anda masih
panjang? Sudah berapa teman sebaya Anda yang sudah meninggal? Bukankah selalu
ada kemungkinan yang berikutnya meninggal adalah Anda? Mari kencangkan ikat
pinggang untuk berlomba dengan waktu untuk menggapai ridha Allah.
Jangan Menunda Pekerjaan
Rasulullah pernah memegang pundak Ibnu
Umar r.a, kemudian bersbda,”Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing
atau pengembara.” Ibnu Umar berkata : apa bila kamu berada diwaktu sore, maka
janganlah kamu menunggu hingga pagi hari, apa bila kamu berada pada waktu pagi,
maka janganlah kamu menunggu hingga waktu sore hari. Manfaatkanlah hidupmu
sebelum datang kematianmu. (HR.bukhori).
Imam nawawi menjelaskan hadits
diatassebagai berikut, “jadilah engkau didunia ini seperti orang asing atau
seorang pengembara. Maksudnya janganlah kamu menganggapnya sebagai negrimu,
jangan sampai jiwamu ingin tinggal selamanya didalamnya, jangan cenderung
kepadanya dan janganlah kamu bergantung kepadanya kecuali seperti bergantungnya
orang asing kepada negri yang bukan tempat tinggalnya, ia ingin pergi
meninggalkan negri tersebut dan kembali kepada keluarganya. Ini adalah makna
ucapan salman alfarisi ra, “kekasihku saw. Memerintahku agar aku tidak
mengambil dari dunia ini kecuali hanya seperti bekal orang yang bepergian”.
Dalam hadits ini terdapat dalil agar tidak panjang angan-angan, segera
bertaubat dan mempersiapkan diri menghadapi maut. Jiaka kamu berangan-angan
maka ucapkanlah: insyaAlloh ta’ala.
“dan sekali-kali janganlah kamu
mengatakan terhadap sesuatu: “sesungguhnya aku akan mengerjakan besok pagi.”
Kecuali [dengan menyebut] : insya Alloh (apa bila Alloh menghendaki). “(QS.
Al-kahfi: 23-24)
Untuk nasehat Ibnu umar maka mari kita
menyimak komentar syeikh Usaimin: “kemudian nasehat ini diambil dari Abdullah
ibnu Umar yang tulus dari hatinya. Oleh karena itu dia berkata, “apabila kamu
berada diwaktu sore, maka janganlah kamu menunggu hingga pagi hari dan apabila
kamu berada diwaktu pagi maka janganlah kamu menunngu hingga sore hari.
“maksudnya apabila kamu berada disore hari maka jangan katakan: aku akan
tinggal sampai pagi. Berapa banyak orang berada pada waktu sore,tetapi tidak
sampai waktu pagi.demikian juga ucapan dia:”Dan apabila kamu berada pada waktu
pagi,maka janganlah kamu menunggu hingga sore hari.” berapa banyak orang yang
berada pada waktu pagi,tetapi tidak sampai waktu sore. Maksud ibnu umar adalah
agar setiap orang benar-benar memanfaatkan waktu luangnya sehingga dia
disibukkan oleh urusan dunia dalam keadaan tidak sadar. Dia berkata :” Dan
manfaatkanlah waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu.”Maksudnya
bersegeralah beramal ketika sehat sebelum waktu sakit.Seeorang biasanya malas
beramal ketika dalam kondisi sehat karena dia merasa sehat,hatinya lapang dan
jiwanya senang.Namun ketika sakit dadanya menjadi sempit ,jiwanya tidak senang
dan tidak malas beramal.”Dan manfaatkanlah hidupmu sebelum kematianmu.”ya’ni
manfaatkanlah hidupmu ini selagi kami masih hidup mati.Ketika seseorang telah
mati,maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal:shodaqoh jariyah,ilmu yang
diambil manfaatnya atau anak sholeh yang mendoakan dirinya.
Jika dua penjelasan itu belum membuat
anda meninggalkan menunda pekerjaan,maka simaklah sekelumit nasehat imam Ibnu
Jauzi:”Orang yang cerdas adalah orang yang bertekat melakukan apa yang mungkin
dilakukan dengan cara memetakan segala kemungkinan dalam otak dan pikirannya.Ia
akan selalu melakukan apa saja yang mungkin untuk dikerjakan demi tujuan
itu.Jika ajalnya masih panjang, ia sungguh beruntung,dan jika umurnya pendek,ia
sebenarnya telah melakukan yang terbaik”
Kerjakanlah amal yang bisa anda
kerjakan saat ini.Menunda pekerjaan adalah menumpuk pekerjaan yang akan anda
kerjakan nanti.Padahal akan ada pekerjaan baru.Dan nanti anda harus mengerjakan
pekerjaan baru dan mengerjakan pekerjaan yang anda tunda.Saat itu anda punya
dua pilihan yaitu mengerjakan dengan ‘stessing’ yang tinggi atau
meninggalkannya tidak dikerjakan.
Saya ingin anda mengingat sebuah
ungkapan,”waktu adalah pedang”.Anda bisa membabat musuh dengan berani atau
pedang itu justru akan melukai bahkan membunuh anda.Ingat juga setajam pedang
ditangan anda akan tidak berguna jika anda tidak bisa atau takut menggunakan
pedang itu.Jadilah ksatria hebat yang siap menggunakan pedang dan ketika pedang
di tangan anda maka jadilah ksatria yang gagah berani yang berjuang di jalan
Allah.
“gunakanlah lima perkara sebelum datang
lima perkara lainnya ; gunakanlah masa mudamu sebelum masa tuamu, masa hidupmu
sebelum kematianmu, waktu luangmu sebelum waktu sibukmu, waktu sehatmu sebelum
waktu sakitmu, waktu kayamu sebelum waktu miskinmu.” (HR. Baihaqi, ibnu
Abi Syikal, Al quda’i, Abu Na’im, imam Hakim)
No comments:
Post a Comment