Wednesday 9 November 2022

Macam-Macam Bisikan Hawa Nafsu

Dalam Kitab Qatrul Ghaits (cahaya iman) karya Syaikh Nawawi Al Bantai disebutkan ada tujuh tingkatan Nafsu yang perlu kita ketahui dan kendalikan. Dari ketujuh tingkatan ini, ada dua jenis nafsu yang sering diperturutkan manusia sehingga memicu kejahatan dan menyebabkan dosa.

Berikut 7 Tingkatan Nafsu:

1. Ammarah (النفس الأمارة)

Tempatnya di As-Shadr (dada). Pasukannya adalah bakhil (kikir), hirshu (cinta dunia), hasad, kebodohan, takabur, syahwat, ghosab (menggunakan milik orang lain tanpa izin).

2. Lawwamah (النفس اللوامه)

Tempatnya di Al-Qalbu (hati), adapun hati letaknya di bawah buah dada sebelah kiri perkiraan dua bentang jari tangan. Pasukannya adalah mencela, prasangka, memaksa, ujub, ghibah (bergunjing), riya', sewenang-wenang, berbohong, lalai.

3. Mulhimah (ألنفس الملهمة)

Tempatnya di Ar-Ruh. Adapun ruh letaknya di bawah buah dada sebelah kanan perkiraan dua bentang jari tangan. Pasukannya adalah dermawan, kerelaan, tawadhu', taubat, sabar, lapang dada.

4. Muthmainnah (النفس المطمئنة)

Tempanya di As-Sirru yang letaknya di sebelah buah dada sebelah kiri perkiraan dua bentang jari tangan hingga ke arah dada. Pasukannya adalah kemurahan hati, tawakkal, ibadah, bersyukur, ridha', khasyyah.

5. Rodhiyah (النفس الراضية)

Tempatnya di Sirrus Sirri, mungkin yang dimaksud oleh mushannif dengan kata Sirrus Sirri adalah Qalab (dengan dibaca fathah huruf lam-nya), yaitu seluruh jasad. Pasukannya adalah kemurahan hati, zuhud, ikhlas, wara', riyadhah, kepercayaan.

6. Mardhiyyah (النفس المرضية)

Tempatnya di Al-Khafi yang terletak di sebelah buah dada sebelah kanan perkiraan dua bentang jari tangan hingga kepertengahan dada. Pasukannya adalah baik budi pekerti, meninggalkan yang selain Allah, halus/ramah terhadap manusia, membawa mereka pada kebaikan, memaafkan kesalahan, cinta dan condong kepada mereka guna mengeluarkan mereka dari kegelapan watak dan jiwa mereka menuju jiwa yang terang.

7. Kaamilah (النفس الكاملة)

Tempatnya di Al-Akhfa, yaitu pertengahan dada. Pasukannya adalah ilmul yaqin, 'ainul yaqin dan haqqul yaqin.

Bisikan Setan

Allah berfirman : 

يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ كَمَآ أَخْرَجَ أَبَوَيْكُم مِّنَ ٱلْجَنَّةِ يَنزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْءَٰتِهِمَآ ۗ إِنَّهُۥ يَرَىٰكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُۥ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ ۗ إِنَّا جَعَلْنَا ٱلشَّيَٰطِينَ أَوْلِيَآءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ

Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.( Al A’raf :27)

Dalam Tafsir Wajiz Syaikh Wahbah Az Suhaili menerangkan tentang ayat ini, "Wahai anak Adam, jangan sampai setan menyesatkanmu, sehingga dia memalingkanmu dari keimanan dan ketaatan kepada Allah, sebagaimana dia telah menggoda orang tua kalian, yaitu Adam dan Hawa’, dan mengeluarkan keduanya dari surga menggunakan tipuan dan godaannya, serta mengakibatkan terangkatnya pakaian mereka lalu menampakkan aurat mereka. Sesungguhnya setan, yaitu dirinya, pasukannya beserta pelayan-pelayannya itu melihat kalian, sedangkan kalian tidak bisa melihat mereka. Maka jagalah diri kalian dari pandangan setan saat dalam keadaan telanjang. Sesungguhnya Kami menjadikan setan sebagai pembantu dan penolong bagi orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan para utusanNya,"

Dalam tafsir Al Misbah Dr Quraish Shihab menyebutkan bahwa kata  شيطان syaithan merupakan kata arab asli yang sudah sangat tua, bahkan boleh jadi lebih tua daripada kata-kata serupa yang digunakan oleh selain orang arab. Ini dibuktikan dengan adanya sekian kata Bahasa arab asli yang dapat dibentuk kata syaithan. Misalnya شطط syathatha شط syatha شوط  syawatha شطن syathana yang mengandung makna-makna jauh, sesat, dan terbakar serta ekstrem. Makhluk durhaka dan menggoda itu, boleh jadi dinamai syaithan yang terambil dari akar kata syathana yang berarti jauh karena setan jauh, dan menjauh dari kebenaran atau menjauh dari rahmat Allah. Boleh jadi terambil dari kata syatha dalam arti melakukan kebatilan atau terbakar.

Kata  جن  jin terambil dari kata جنن janana yang berarti tersembunyi. Seorang ulama mesir kontemporer mendifinisikan jin sebagai. “ sejenis ruh yang berakal, berkehendak, mukallaf (dibebani tugas-tugas oleh Allah sebagimana manusia), tetapi mereka tidak berbentuk materi sebagai bentuk materi yang dimiliki manusia, luput dari jangkauan Indera, tidak dapat terlihat sebagaimana keadaannya yang sebenarnya, jin mempunyai kemampuan untuk tampil dalam berbagai bentuk.

 Dalam kitab Talbis Iblis, Imam Ibnu Jauzi meriwayatkan dari Zaid bin Mujahid dia berkata, " Iblis mempunyai lima anak, yang masing-masing anak diberi tugas tersendiri, lalu memberikan nama kepada mereka, yaitu :

1. Tsabr , dia adalah pembawa musibah yang diperintahkan untuk merusak, menyobek saku saat manusia berduka, menempeleng pipi dan pengakuan-pengakuan jahiliyah lainya. 

2. A'war, dia adalah pembawa zina yang menyuruh manusia berbuat zina dan menganggapnya bagus

3. Miswath  dia adalah pembawa dusta, yang mendengar sesuatu laku dia mendatangi seseorang dan mengajarinya apa yang di dengarnya. Lalu orang itu menemui orang-orang seraya berkata, "Aku telah melihat seseorang yang masih kuingat wajahnya tapi aku tidak tahu namanya dia berkata kepadaku begini begini. "

4. Dasim, tugasnya menyusup ke dalam diri seseorang tatkala menemui keluarganya, lalu dia menampakkan cela mereka di matanya sehingga membuatnya marah-marah. 

5. Zaknabur, dia adalah penguasa pasar yang mengibarkan benderanya di pasar. 

Adapun cara yang dilakukan setan dalam mengoda,merayu dan menyesatkan anak adam, sangat banyak, beberapa di antaranya adalah: 

1. Tazyin, atau kamuflase menghiasi perkara seolah baik. 

Setan tidak mengarahkan seseorang kepada dosa dan kejahatan, melainkan menghiasinya secara bertahap, misalnya ketika seseorang mendengar azan pada malam musim dingin dan berkata kepadanya, “Tetap santai di tempat tidur, kamu lelah dan capek”. 

2. Talbis, atau menipu. 

Setan mencoba menipu pikiran manusia dengan meyakinkan dia bahwa larangan sebenarnya diperbolehkan. Sebagai contoh, seseorang ingin mendapatkan pinjaman berbasis bunga dari bank untuk membeli rumah atau apartemen. Maka setan mengatakan kepadanya bahwa ini pinjaman diperbolehkan, karena tidak berbuat jahat kepada orang lain. 

3. Taswif, setan turut berupaya menghasut orang lain agar menunda untuk bertobat. Setan membuat manusia terus menunda untuk bertobat, dengan mengatakan masa muda merupakan tahap yang terindah, dan taubat bisa dilakukan di lain waktu. 

4. Tahwin, meremehkan hal kecil seperti dosa kecil. 

Setan juga mengajak manusia untuk meremehkan dosa-dosa kecil. Setan menyatakan bahwa orang lain jauh lebih banyak melakukan dosa besar. 

5. Setan berupaya membuat manusia tidak berada dalam jalan yang lurus. 

Hal ini karena mereka harus lebih taat, sedangkan orang lain akan memusuhi dan mengejeknya. 

6. At-Taiys, upaya lainnya yakni membuat manusia putus asa dalam bertaubat. 

Dia menyatakan bahwa dosa yang dimiliki seorang hamba besar, sehingga sulit untuk diampuni. 

7. Setan turut dapat hadir pada manusia yang dalam keadaan marah. 

Dia datang melawan pikiran orang yang waras. 

8. Dia menjadikan manusia tinggi angan-angan, mendorong manusia takut akan kemiskinan, kemudian dia menghasut manusia untuk dapat kaya dengan jalan yang haram. 

9. Setan juga membuat indah keburukan manusia, dan tidak toleran terhadap yang lain. Dia terus membuat orang lebih fanatik, dan memotivasi manusia agar merendahkan orang lain. 

Itulah beberapa cara setan membisikan kesesatan kepada qalbu manusia.

 

Wallahu A’lam

Temanggung, 9 November 2022

Ta’ Rouf Yusuf

Penentuan Awal Ramadahan

Assalamu'alaikum ijin bertanya ketika memasuki bulan Ramadhan seringkali terjadi perbedaan penentuan Awal Ramadhan. Bagaiman...