Friday 29 January 2016

Pengertian Tadabbur ( Kajian Tadabur #1)

A. Tadabbur Menurut Bahasa

Tadabbur berasal dari kata:

تَدَبَّرَ اْلأَمْرَ و َ فِيْهِ : دَبَّرَهُ .

Artinya:
Tadabbaral Amra wa Fihi : Dabbarahu.
Sedangkan arti kata دَبَّرَialah:

دَبَّرَ اْلأَمْرَ و َ فِيْهِ : سَاسَهُ و نَظَرَ فِى عَاقِبَتِهِ 

Artinya:
Dabbaral Amra wa Fihi : mengurus dan merenungkan kesudahan urusan itu …

B. Tadabbur Menurut Istilah
Terdapat beberapa definisi tadabbur dari ulama, di antaranya ialah:
Asy-Syaikh Ibnu Katsir Asy-Syaikh Ibnu Katsir mendefinisikan tadabbur sebagai berikut:

التَّدَبُّرُ هُوَ : (( تَفَهُّمُ مَعَانِى أَلْفَاظِهِ ، وَ التَفَكُّرُ فِيْمَا تَدُلُّ عَلَيْهِ آيَاتُهُ مُطَابَقَةً ، وَ مَا دَخَلَ فِى ضَمْنِهَا ، وَ مَا لاَ يَتِمُّ تِلْكَ الْمَعَانِى إِلاَّ بِهِ ، مِمَّا لَمْ يَعْرُجِ اللَّفْظُ عَلَى ذِكْرِهِ مِنَ اْلإِشَارَاتِ و التَّنْبِيْهَاتِ ، وَ انْتِفَاعُ الْقَلْبِ بِذَلِكَ بِخُشُوْعِهِ عِنْدَ مَوَاعِظِهِ ، وَ خُضُوْعِهِ لأَوَامِرِهِ ، وَ أَخْذِ الْعِبْرَةِ مِنْهُ ))  

Artinya:
Tadabbur ialah : memahami makna lafal-lafal Al-Qur’an, dan memikirkan apa yang ayat-ayat Al-Qur’an tunjukkan tatkala tersusun, dan apa yang terkandung di dalamnya, serta apa yang menjadikan makna-makna Al-Qur’an itu sempurna, dari segala isyarat dan peringatan yang tidak tampak dalam lafal Al-Qur’an, serta pengambilan manfaat oleh hati dengan tunduk di hadapan nasehat-nasehat Al-Qur’an, patuh terhadap perintah-perintahnya, serta pengambilan ibrah darinya.
       2. Asy-Syaikh Abu Bakar Al-Ajiri Beliau mengatakan:

وَ تَدَبُّرُ آيَاتِهِ : اِتِّبَاعُهُ وَ الْعَمَلُ بِعِلْمِهِ ، أَمَا وَاللهِ مَا هُوَ بِحِفْظِ حُرُوْفِهِ و َ إِضَاعَةُ حُدُوْدِهِ ، حَتَّى إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَقُوْلُ : لَقَدْ قَرَأْتُ الْقُرْآنَ كُلَّهُ فَمَا أَسْقَطْتُ مِنْهُ حَرْفًا ، وَ قَدْ وَاللهِ أَسْقَطَ كُلَّهُ ، مَا يُرَى لَهُ الْقُرْآنَ فِى خَلْقٍ وَ لاَ عَمَلٍ 

Artinya:
Tadabbur ayat-ayat Al-Qur’an ialah mengikuti dan beramal dengan ilmu Al-Qur’an. Ketahuilah! Demi Allah, tadabbur bukanlah hanya menghafal huruf-huruf Al-Qur’an, akan tetapi menyia-nyiakan batas-batasnya, sehingga salah seorang dari mereka mengatakan: Sungguh aku telah membaca Al-Qur’an seluruhnya, dan aku tidak melewati satu huruf pun. Padahal dia telah melewatkan seluruh Al-Qur’an. Tidak terlihat padanya Al-Qur’an, baik dalam tabiat maupun amalan.
        3. Asy-Syaikh Sholeh Fauzan
Menurut Beliau, tadabbur adalah:

أَنْ  نَتَفَكَّرَ فِي مَعَانِيْهَا وَ مَدْلُوْلاَتِهَا وَ أَسْرَارِهَا وَ أَخْبَارِهَا حَتَّى نَسْتَفِيْدَ مِنْهَا الْهِدَايَةَ وَنَسْتَفِيْدَ مِنْهَا خَشْيَةَ اللهِ سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى وَعِبَادَتَهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَنَعْرِفَ مَا نَأْتِي وَمَا نَتْرُكَ مِنَ اْلأَعْمَالِ وَ اْلأَقْوَالِ وَ الْمُعَامَلاَتِ وَغَيْرَ ذَلِكَ 

Artinya:
Kita memikirkan makna ayat-ayat Al-Qu’ran, apa yang ditunjukkannya, rahasia serta berita yang terdapat dari ayat-ayat tersebut, sehingga kita dapat mendapatkan manfaat berupa hidayah, rasa takut kepada Allah, dan ibadah kepada Nya, dan kita tahu apa yang harus kita lakukan dan apa yang kita tinggalkan dari perbuatan, perkataan, interaksi sosial, dan yang lainnya.
         4. Ulama Kontemporer
Mereka berpendapat:

 التَّفَكُّرُ بِاسْتِخْدَامِ وَسَائِلِ التَّفْكِيْرِ وَ التَّسَاؤُلِ الْمَنْطِقِي لِلْوُصُوْلِ إِلَى مَعَانٍ جَدِيْدَةٍ ، يَحْتَمِلُهَا النَّصُّ الْقُرْآنِي وَفْقَ قَوَاعِدِ اللُّغَةِ الْعَرَبِيَّةِ ، وَ رَبْطَ الْجُمَلِ الْقُرْآنِيَّةِ بِبِعْضِهَا ، وَ رَبْطَ السُّوَرِ الْقُرْآنِيَّةِ بِبَعْضِهَا ، وَ إِضْفَاءَ تَسَاؤُلاَتٍ مُخْتَلِفَةٍ حَوْلَ هَذَا الرَّبْطِ

Artinya:
Berfikir dengan menggunakan seluruh kemampuan akal dan dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang logis untuk mencapai pengertian yang baru, yang terkandung dalam nash Al-Qur’an yang sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Arab, baik yang menghubungkan antara kalimat-kalimat di dalam Al-Qur’an, maupun yang menghubungkan antara surat-surat di dalam Al-Qur’an


Allah memerintahkan manusia untuk mentadabburkan Al-Qur’an agar mereka memahami dan menghayati isinya dengan benar. Dalam Al-Qur’an terdapat tiga Ayat yang memerintahkan kita untuk mentadabburkan Al-Qur’an, khususnya terhadap kaum kafir dan kaum munafiq .

A. Surah An-Nisa’ ayat 82 :
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآَنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا
Mengapa mereka tidak mentadabburkan Al-Qur’an? Jika Al-Qur’an itu (datang) dari selain Allah, pasti mereka menemukan di dalamnya perselisihan yang banyak.

B. Surah Muhammad ayat 24 :
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآَنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا
Maka apakah mereka tidak mentadabburkan Al Quran? Ataukah hati mereka terkunci?

C. Surah Shad ayat 29 :
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آَيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَاب
Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka mentadabburkan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran. (QS.38:29)

Ayat-ayat Al-Qur’an adalah mukjizat dari Allah sehingga dengan mudah Al-Qur’an dapat merubah cara berfikir dan pemahaman orang yang mentadabburkannya. Begitu dahsyatnya kekuatan dan kemukjizatan ayat-ayat Al-Qur’an itu, maka gunungpun bisa terbelah karena takut pada Allah jika diturunkan ke atasnya. (Q.S. Al-Hasyr : 21).  Tentulah hati, fikiran dan perasaan manusia lebih luluh lagi saat mentadabburkan ayat-ayat Al-Qur’an yang penuh kekuatan dan kemukjizatan itu. Namun demikian, satu hal yang harus dihindari ialah memaksakan pemahaman yang tidak didukung oleh berbagai ilmu alat Al-Qur’an, seperti bahasa Arab, asbabunnuzul dan sebagainya terkait suatu ayat Al-Qur’an. Jika belum sampai kepada suatu keyakinan yang didukung oleh ayat-ayat lain atau hadits-hadits shahih, atau ilmu-ilmu alat lainnya, maka wajib bagi kita untuk memperluas tadabburnya melalui kitab-kitab Tafsir yang mu’tamad seperti Tafsir Ibnu Katsir, At-Thobari dan sebagainya. Dengan demikian, in sya Allah kita akan terhindar dari pemahaman dan penafsiran yang kurang tepat atau mungkin saja keliru dan menyimpang jika kita selalu berusaha untuk memahami sesuai dengan pemahaman salsful ummah.

Wallahu A'lam


Penentuan Awal Ramadahan

Assalamu'alaikum ijin bertanya ketika memasuki bulan Ramadhan seringkali terjadi perbedaan penentuan Awal Ramadhan. Bagaiman...