Thursday 12 November 2015

Ulil Albab



إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal," (Ali Imran :190)

Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan, Ulil Albab adalah orang yang mampu memadukan antara tadzkir ( mengingat ) dan tafkir ( berpikir ). Tadzkir di sini berarti senantiasa mengingat Allah Ta'ala dalam beragam aktifitasnya, baik dalam keadaan berdiri, duduk maupun berbaring. Sedangkan tafkir adalah berusaha memahami penciptaan langit, bumi dan seisinya dari segala macam segi, baik dari manfaat maupun fungsi penciptaanya. Sebagai buah dari tadzkir dan tafkir, ulul albab akan meyakini bahwa tidak ada satu pun penciptaan oleh Allah yang sia-sia. Semua memiliki posisi dan fungsinya masing-masing. Maka keimanan dan keyakinan merekapun semakin kuat, dan dari hal ini kemudian akan melahirkan sikap tawadhu' atau merasa rendah diri di hadapan Allah.

Sifat inilah yang menjadi target pendidikan Islam. Pendidikan seharusnya melahirkan manusia pemikir yang taat sepenuhnya kepada Allah dalam setiap aktifitas hidupnya. Tujuan pendidikan Islam adalah menjadikan manusia yang mau mempergunakan semua sarana yang telah Allah berikan dalam kehidupan dunia ini sebagai jalan untuk beramal shalih dengan niat mencari keidhaan Allah.

Setiap aktifitas ulul albab adalah dalam rangka beribadah kepada Allah termasuk dalam menganalisa segala fenomena dalam kehidupan, semua di niatkan karena Allah dan merupakan pewujudan ketaatanya kepada Allah, bukanya pemikir yang congkak dan sombong akan hukum-hukum Allah sehingga berani mengubah dan melawan hukum Allah.

Maka jika saat ini, sulit bagi kita menemukan ulul albab maka pasti ada yang salah dengan proses penanaman tadzkir dan tafkir dalam pendidikan kita, dalam proses pembelajaran dan materi pembelajaranya.

Kecenderungan pendidikan kita saat ini lebih menitikberatkan tafkir saja dan cenderung mengesampingkan tadzkir.

Kalau kita melihat pendidikan Islam masa lalu yang begitu gemilang maka kita akan menemukan metode yang lebih menitikberatkan pada tadzkir namun juga memaksimalkan akal manusia dalam berpikir. Metode mentadaburi Al Quran dengan memaksimalkan tadzkir dan tafkir mampu menghasilkan ilmuwan muslim yang brilian di bidang ilmu kedokteran, sains, matematika,geografi dan bahkan di seluruh cabang ilmu yang bermanfaat.  Wallahu a'lam


No comments:

Post a Comment

Penentuan Awal Ramadahan

Assalamu'alaikum ijin bertanya ketika memasuki bulan Ramadhan seringkali terjadi perbedaan penentuan Awal Ramadhan. Bagaiman...