Sunday 2 October 2016

Hijrah Dan Posisinya dalam Dakwah

Islam meletakkan aqidah dan kesucian agama diatas segala. Maka tiada nilai materi kedudukan bahkan tanah air mana kala itu merendahkan nilai nilai aqidah dan agama. Semua hal itu akan dikorbankan manakala dibenturkan permasalahan eksistensi aqidah dan kehormatan Islam.

Allah mensyariatkan prinsip berkorban dengan harta jiwa dan tanah air demi mempertahankan aqidah manakala diperlukan.  Hijrah merupakan salah satu perwujudan dari sebuah pengorbanan demi mempertahanakan aqidah dan syiar syiar Islam. Para sahabat rela meninggalkan harta keluarga dan kehidupan mereka yang sudah mapan di Mekah demi mempertahankan keyakinan aqidah mereka.

Namun sesungguhnya apa yang dilakukan Rasulullah dengan berhijrah adalah langkah menuju sebuah kemenangan meskipun secara dhahir seperti terusir.

Karena posisi hijrah begitu penting maka Allah tentang menjelaskan keutamaan berhijrah dalam surat Albaqarah ayat 218:

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَٰئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Hijrah menjadi sebuah strategi dari sebuah kemenangan besar beberapa tahun kemudian. Sebuah kemenangan yang tak tergoyahkan oleh orang orang yang dahulu mengejar beliau. Dari peristiwa hijrahnya para sahabat dan hijrahnya Rasulullah yang ditemani oleh sahabat Abu Bakar As Sidiq dapat diambil berbagai ibrah.

1. Berfikir dakwah adalah berfikir global. Hal ini bisa kita lihat dari perintah Rasulullah kepada para sahabat untuk berhijrah ke berbagai tempat seperti Habasyah, Thoif dan Madinah.

2. Pengorbanan dalam perjuangan adalah sebuah kemestian. Banyak dikalangan para sahabat yang telah sukses usahanya di Mekah harus merelakan hartanya ditinggal di Mekah dan memulai usahanya dari awal di kota Madinah. Pengorbanan bahkan tak sekedar dengan harta saja tetapi pengorbanan dengan jiwa mereka.

3. Niat kunci dari nilai ibadah kita kepada Allah. Sebesar apapun pengorbanan dalam sebuah perjuangan manakala tidak bertujuan mencari ridho  Allah maka tidak  akan mempunyai nilai di hadapan Allah. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Rasulullah tentang nilai amal dan hijrah.
"Barang siapa hijrahnya karena Allah dan RasulNya maka hijrahnya untuk Allah dan RasulNya dan barangsiapa hijrahnya karena karena dunia atau wanita yang akan dinikahinya maka hijrahnya untuk apa yang diniatkannya."
(HR. Bukhari Muslim)

Hijrah Di masa kini

Hijrah adalah berpindah dari negeri kafir ke negeri Islam. Berpindah dari kondisi kesempitan untuk beribadah kepada Allah menuju tempat yang memberi kebebasan untuk beribadah kepada Allah.

Berhijrah juga dapat dimaknai berpindah dari kemaksiatan kepada ketaatan, berpindah dari jauh dari rahmat Allah kepada amal yang mendekatkan diri kepada Allah.

~ Selamat Tahun Baru 1438 H~ *Semoga Tahun Depan Lebih baik dari Tahun ini*

Ust Asmu'i


No comments:

Post a Comment

Penentuan Awal Ramadahan

Assalamu'alaikum ijin bertanya ketika memasuki bulan Ramadhan seringkali terjadi perbedaan penentuan Awal Ramadhan. Bagaiman...