Thursday 11 February 2016

Muqodimah surat Al Baqarah ( Kajian Tadabur #5 )

Surat Al Baqarah berarti sapi betina, karena ada kisah tentang Bani Israil yang diperintah oleh Nabi Musa alaihi sallam mencari seekor sapi betina untuk disembelih, yang tersebut pada Ayat 67 sampal 74. Surat ini juga dinamakan dengan Fusthaatul Qur’an (puncak al Qur’an) karena memuat beberapa hukum yang tidak disebutkan dalam surat yang lain. Dinamai juga dengan alif-laam-miim, karena surat ini dimulai dengan aliif-laam-miim.

Surat Al Baqarah adalah Surat yang paling panjang di antara 114 Surat dalam Al Quran, mengandung 286 Ayat yang panjang-panjang, mengandung dua lebih sepertiga juz. Diturunkan di Madinah.

Khalid bin Ma’dan menyebut surat al-Baqarah mengandung seribu kabar berita, seribu perintah, dan seribu larangan.

Orang-orang yang menghitungnya mengatakan, surat al-Baqarah ini terdiri dari 287 (dua ratus delapan puluh tujuh) ayat, 6221 (enam ribu dua ratus dua puluh satu) kata, dan 25.500 (dua puluh lima ribu lima ratus) huruf. 


Ada beberapa hadits yang menceritakan  keutamaan surat Al Baqarah, di antaranya :

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِدٍ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ وَهُوَ ابْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْقَارِيُّ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنْ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’iid, telah menceritakan kepada kami Ya’quub -dia adalah Ibnu ‘Abdurrahman Al-Qaariy-, dari Suhail, dari Ayahnya, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan, sesungguhnya syetan lari dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah didalamnya.”
[Shahiih Muslim no. 782; Sunan Abu Daawud no. 2042; Jaami’ At-Tirmidziy no. 2877; Musnad Ahmad no. 7762]

حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
مَنْ قَرَأَ بِالْآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِي لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ

Telah menceritakan kepada kami Abu Nu’aim, telah menceritakan kepada kami Sufyaan, dari Manshuur, dari Ibraahiim, dari ‘Abdurrahman bin Yaziid, dari Abu Mas’uud -radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata, Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah dalam suatu malam, kedua ayat itu telah mencukupinya.”
[Shahiih Al-Bukhaariy no. 5010]

أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ بِشْرٍ، بِطَرَسُوسَ، كَتَبْنَا عَنْهُ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حِمْيَرٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ زِيَادٍ، عَنْ أَبِي أُمَامَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: ” مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِيِّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاةٍ مَكْتُوبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُولِ الْجَنَّةِ إِلا أَنْ يَمُوتَ

Telah mengkhabarkan kepada kami Al-Husain bin Bisyr -di Tharsus, kami mencatat darinya-, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Himyar, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ziyaad, dari Abu Umaamah -radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang membaca ayat Kursi pada tiap akhir shalat wajib maka tidak ada yang menghalanginya memasuki surga kecuali kematian.”
[Sunan An-Nasaa’iy Al-Kubraa no. 9848] – Hasan. Dihasankan oleh Syaikh Muqbil Al-Waadi’iy rahimahullah dalam Shahiihul Musnad no. 478, dan Al-Haafizh Ibnu Hajar Al-‘Asqalaaniy rahimahullah dalam Nataa’ijul Ifkaar 2/294.

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ أَشْعَثَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْجَرْمِيِّ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَبِي الْأَشْعَثِ الْجَرْمِيِّ عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ كِتَابًا قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ بِأَلْفَيْ عَامٍ أَنْزَلَ مِنْهُ آيَتَيْنِ خَتَمَ بِهِمَا سُورَةَ الْبَقَرَةِ وَلَا يُقْرَأَانِ فِي دَارٍ ثَلَاثَ لَيَالٍ فَيَقْرَبُهَا شَيْطَانٌ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyaar, telah menceritakan kepada kami ‘Abdurrahman bin Mahdiy, telah menceritakan kepada kami Hammaad bin Salamah, dari Asy’ats bin ‘Abdurrahman Al-Jarmiy, dari Abu Qilaabah, dari Abul Asy’ats Al-Jarmiy, dari An-Nu’maan bin Basyiir -radhiyallahu ‘anhu-, dari Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah telah menulis kitab sejak dua ribu tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi, Allah menurunkan darinya dua ayat yang menjadi penutup surat Al-Baqarah. Tidaklah keduanya dibaca didalam rumah selama tiga malam kemudian syetan berani mendekatinya.”
[Jaami’ At-Tirmidziy no. 2882; Musnad Ahmad no. 17947; Sunan Ad-Daarimiy no. 3387] – Hasan. Dihasankan Al-Haafizh Ibnu Hajar Al-‘Asqalaaniy dalam Nataa’ijul Ifkaar 3/275 serta dishahihkan Syaikh Al-Albaaniy dalam Shahiih At-Targhiib no. 1467.

Imam Ahmad meriwayatkan, dari Abu Umamah, ia berkata, aku pernah mendengar Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

( إِقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ شَافِعٌ لأَِهْلِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، إِقْرَءُوْا الزَّهْرَاوَيْنِ الْبَقَرَةَ وَآلْ عِمْرَانَ فَإِنَّهُمَا يَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَـةِ، كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافٍّ يُحَاجَّانِ عَنْ أَهْلِهِمَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثُمَّ قَالَ إِقْرَءُوا الْبَقَرَةَ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَا حَسْرَةٌ وَلاَ تَسْتَطِيْعُهَا الْبَطَلَةُ.)

“Bacalah al-Qur’an, karena sesungguhnya al-Qur’an itu akan memberi syafa’at bagi pembacanya pada hari kiamat kelak. Dan bacalah az-Zahrawain, yaitu surat al-Baqarah dan Ali-Imran, karena kedua surat itu akan datang pada hari kiamat, seolah-olah keduanya bagai tumpukan awan, atau bagai dua bentuk payung yang menaungi, atau bagai dua kelompok burung yang mengembangkan sayapnya. Keduanya akan berdalih untuk membela pembacanya pada hari kiamat.” Ke-mudian beliau bersabda: “Bacalah al-Baqarah, karena membacanya akan men-datangkan berkah dan meninggalkannya berarti kerugian. Dan para tukang sihir tidak akan sanggup menjangkau (pembacanya).” Hadits ini diriwayatkan juga oleh Muslim dalam kitab ash-Shalah.

Dalam shahih al-Bukhari dan Muslim diriwayatkan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah membaca kedua surat itu dalam satu rakaat.

Wallahu a'lam
Ta' Rauf Yusuf


No comments:

Post a Comment

Penentuan Awal Ramadahan

Assalamu'alaikum ijin bertanya ketika memasuki bulan Ramadhan seringkali terjadi perbedaan penentuan Awal Ramadhan. Bagaiman...