Monday 5 December 2022

Ketaatan Kepada Guru

Pertanyaan :
Bismillah... 
Assalamu'alaikum warohmatulohi wabarakatuh... 

Afwan ustadz mohon maaf sebelumnya atas segala salah dan dosa... ๐Ÿ™

Ana takut punya salah pada antum... 

Ana izin bertanya ustadz... 

Bagaimana cara agar selalu ber HUSNUDZON pda guru" kita... 

Agar tetap kita patuh pada perintahnya ... 
Sekalipun serasa agak berat... 

Taslim ini ko berat ustadz... ๐Ÿ™๐Ÿ™

Dan bukannya tidak yakin... 

Tapi yang ingin ana tanyakan... 
Cara menumbuhkan keyakinan kita pada guru... 

Afwan apa memang dibutuhkan dalam penumbuhan keyakinan ini... 


Agar kita tetap setia bersamanya... 
Diaku murid dunia akhirat... 

Dan agar bisa memperoleh futuh... Apa saja syarat atau caranya ustadz... ๐Ÿ™

Bagaimana cara menjadi murid yg baik ustadz... 

Baarokallohu fiikum๐Ÿคฒ๐Ÿป๐Ÿคฒ๐Ÿป

Maaf jika tidak sopan malam"... Afwan๐Ÿ™๐Ÿ™

+62 877-7294-****

Jawab :
Di kitab Tazkiyatun Nafs di bab awal sudah di bahas adab adab secara umum seorang murid kepada guru. Atau antum juga bisa membaca kitab adabul alim wal muta'alim karya hadratussyaikh Hasyim Asyari. Atau tadzkiratis Sami wal mutakalim. 

Berkaitan dengan adab yang antum ingin tanyakan, sebelumnya ana akan membenyampaikan beberapa hal. 
1. Bahwa seorang guru adalah manusia biasa yang kadang memiliki khilaf maupun kesalahan. Maka ketaatan kita berbatas, dalam perintah kemaksiatan kepada Allah maka kita di larang mematuhinya. 

ุฅِู†َّู…َุง ุงู„ุทَّุงุนَุฉُ ูِูŠ ุงู„ْู…َุนْุฑُูˆูِ

“Sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam perkara yang ma’ruf”

Maka taat kepada manusia (selain Rasulullah) tidak bersifat mutlak dalam segala perkara dan setiap keadaan. Ketaatan yang mutlak hanya kepada Allah dan Rasul-Nya. Ketaatan kepada orang lain hanya dalam perkara yang ma’ruf. Dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

ู„َุง ุทَุงุนَุฉَ ูِูŠ ู…َุนْุตِูŠَุฉٍ ุฅِู†َّู…َุง ุงู„ุทَّุงุนَุฉُ ูِูŠ ุงู„ْู…َุนْุฑُูˆูِ

“Tidak ada ketaatan di dalam maksiat, taat itu hanya dalam perkara yang ma’ruf” (HR Bukhari, no. 7257; Muslim, no. 1840).

Dalam hal ini pula kita harus menutup aib guru kita Rasulullah ๏ทบ pernah bersabda:

ู…َู†ْ ุณَุชَุฑَ ู…ُุณْู„ِู…ًุง ุณَุชَุฑَู‡ُ ุงู„ู„َّู‡ُ ูŠَูˆْู…َ ุงู„ْู‚ِูŠَุงู…َุฉِ

Siapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat (HR. Muslim no. 2580).

b. Boleh berbeda pendapat dengan guru namun harus tetap menjaga kehormatan guru, sebagaimana imam syafi'i banyak berbeda pendapat dengan imam Malik atau imam Ahmad yang banyak berbeda pendapat juga kepada imam syafi'i. Namun kita tetap harus menjaga kehormatan guru dengan tetap menjaga adab seorang murid. 

3. Berusaha untuk memenuhi perintah guru semaksimal mungkin. 

4. Bersegera memenuhi perintah guru. 

5. Mencari keridhoan hati guru dengan memperlakukan hal-hal yang mulia kepada guru.

No comments:

Post a Comment

Penentuan Awal Ramadahan

Assalamu'alaikum ijin bertanya ketika memasuki bulan Ramadhan seringkali terjadi perbedaan penentuan Awal Ramadhan. Bagaiman...